Fokus Penuntasan Infrastruktur di Tahun Strategis 2021

Loading

MANGUPURA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Tahun 2021 dianggap sebagai tahun paling strategis di Kabupaten Badung. Alasannya, lantaran 2021 merupakan tahun terakhir pelaksanaan program kegiatan yang diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana 2016-2021.

“Dengan demikian maka apapun program atau kegiatan yang dilaksanakan, muara akhirnya tetaplah 21 Indikator Kinerja Utama (IKU). Itu adalah indikator pengukur keberhasilan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Badung, dan itu harus dapat kita penuhi,” tegas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Badung, Made Wira Dharmajaya, S.H., M.M belum lama ini.

Berbagai hal 21 IKU yang dimaksud tersebut,  termasuk bersentuhan dengan angka kemiskinan, angka pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan lain sebagainya. “Ini yang selalu kita jadikan dasar untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian, dan yang harus kita benahi,” katanya.

Wira Dharmajaya mengungkapkan, dari 21 IKU, saat ini hampir sebagian besar mampu memenuhi target. Bahkan beberapa di antaranya ada yang melebihi target, mengacu yang ditetapkan pada RPJMD. “12 indikator telah memenuhi target yang ditetapkan, dan 8 lainnya bahkan melebihi target capaian,” sebutnya.

Diakui pejabat asal Desa Sembung, Mengwi ini, hanya ada satu indikator yang masih perlu menjadi fokus untuk dikejar progresnya. Fokus itu adalah infrastruktur, yang pada 2018 silam, persentasenya berada pada angka 94 persen. “Untuk tahun 2019, itu masih dalam proses penghitungan. Tentu kita berharap adanya sebuah peningkatan, sehingga 2020 kita tinggal mengejar penuntasannya,” tegasnya.

Akhir tahun 2021 nanti, seluruh infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Badung, diharapkan sudah tuntas berada pada kondisi 100 Persen Mantap. Yakni bagaimana infrastruktur tersebut secara optimal bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat. “Tentu kita sudah berproses. Sehingga tahun 2021, mudah-mudahan bisa kita tuntaskan seluruhnya,” ucapnya.

Lanjut dia, selain merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Semesta Berencana 2016-2021, tahun 2021 juga merupakan momen penyusunan RPJMD baru. Itu sesuai dengan periode masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Badung. “Hanya saja rentang waktu untuk periode berikutnya itu terbilang lebih singkat. Jika sebelumnya dari tahun 2016-2021, nantinya hanya dari tahun 2021-2024. Karenanya, itu tentu butuh penyesuaian, utamanya berkaitan dengan target dan program-program prioritas,” sebutnya.

BACA JUGA:  Heboh, Dua Paket Ganja Dilempar ke Halaman Lapas Kerobokan

 

Sebelumnya disebutkan, Indeks Kehidupan Masyarakat Badung meningkat dibandingkan capaian tahun 2018. Hal tersebut disampaikan Bupati Giri Prasta dihadapan awak media di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Kawasan Puspem, Rabu (4/12/2019) lalu.

Beberapa capaian indeks kehidupan kemasyarakatan Badung di 2019 antara lain indeks pembangunan gender, indeks kerukunan umat, survey kepuasan masyarakat dan indeks kebahagian. "Indeks semua ini kita bekerja sama dengan pihak yang profesional dibidangnya, bukan kami mengukur secara internal, kami bekerjasama seperti BPS yang mengukur Indeks kebahagian, IHDN mengukur di Indeks kerukunan umat, Universitas Warmadewa mengukur Indeks kepuasan masyarakat, dan Undiknas mengukur Indeks pembangunan gender," jelas Bupati.

Salah satu capaian pembangunan di Kabupaten Badung menurut Bupati dapat direpresentasikan oleh Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang tergolong kategori tinggi yaitu pada angka 94,68 pada tahun 2019 meningkat dari tahun 2018 pada angka 94,39.  Indikator tunggal yang mempresentasikan pembangunan gender adalah Angka Harapan Hidup, rata-rata lama sekolah,  harapan lama sekolah dan konsumsi perkapita yang merepresentasikan indeks pendapatan.

"Hal ini tentu sangat sesuai dengan salah satu misi kami yang sudah tertuang dalam Perubahan RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 yaitu terwujudnya Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Badung," ungkapnya.

Disisi lain Giri Prasta menambahkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Badung dalam pembinaan umat beragama dapat dilihat dari hasil survey penyusunan Indeks Kerukunan Umat Beragama yaitu pada angka 80,24 di tahun 2019 ini yang tergolong kategori sangat tinggi dibandingkan dengan tahun 2018 pada angka 78,00.

"Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kesadaran masyarakat terhadap keberagaman dan adanya rasa saling menghargai antar sesama umat beragama di Kabupaten Badung. Sebagai pemimpin yang nasionalis, kami juga tidak ingin membeda-bedakan masyarakat kami karena kita berada dalam semangat NKRI," tegasnya.

Sedangkan berkaitan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat Badung di tahun 2019 ini tergolong kategori baik yaitu pada angka 83,61 atau meningkat dari tahun 2018 pada angka 79,73 yang artinya masyarakat puas dengan kinerja pelayanan yang baik dari seluruh Perangkat Daerah hingga desa di Kabupaten Badung.

Sementara itu berkaitan dengan Indeks Kebahagiaan Masyarakat Badung berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung tergolong kategori tinggi yakni pada angka 76,14 dimana kondisi ini meningkat sebesar 0,67 persen dari Tahun 2018 pada angka 75,47.

"Secara umum angka Indeks Kebahagiaan Kabupaten Badung lebih tinggi dibandingkan Provinsi Bali dan nasional. Hal ini menunjukkan kebahagiaan penduduk Kabupaten Badung relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain tersebut dan angka ini mengindikasikan bahwa Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dengan program-program kami yang pro rakyat cukup efektif dalam mendorong kemajuan pembangunan sosial masyarakat di Kabupaten Badung," paparnya.(put).

Scroll to Top