DBD Meluas di Wilayah Desa Sayan

GIANYAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Guna mencegah DBD meluas, di sejumlah banjat di Desa Sayan Ubud dilaksanakan fogging. Pelaksanaan Kamis (27/2/2020) kemarin di empat banjar secara bergiliran. Mengingat sebelumnya, tercatat tiga warga Desa Sayan yang terjangkit virus DBD. Ketiga warga ini sekarang sudah sembuh.

Perbekel Sayan, I Made Andika menjelaskan pelaksanaan fogging sudah sesuai prosedur yang ada. Dimulai pendataan petugas Puskesmas Ubud II, pengecekkan ke lapangan, hingga mendata warga yang sakit positif DBD. “Kami lakukan fogging di empat Banjar, yaitu di Banjar Baung, Banjar Pande, Banjar Mas dan Banjar Kutuh,” jelas Made Andika.

 

Disampaikan, kasus DBD pertama kali muncul di Sayan tahun ini dari Banjar Penestanan Kaja, dilanjutkan ke Banjar Penestanan Kelod hingga ke Banjar Mas. Hal itu terjadi lantaran musim penghujan sudah mulai tiba, sehingga genangan air di pemukiman warga khususnya di areal belakang rumah warga banyak terdapat genangan air. Dimana merupakan tempat berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk. “Kalau dibandingkan dengan desa tetangga, kami di Sayan paling sedikit. Kalau data pastinya itu belum direkap, dan bulan lalu jumlahnya di bawah 10 kasus. Selain dengan fogging, kami juga sudah berkoordinasi dengan petugas Jumantik di setiap Banjar membagikan obat Abate,” tambahnya

 

Selain itu memberikan sosialisasi agar warga melakukan langkah preventif, agar warga melakukan 3 M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Sedangkan Kelihan Banjar Mas, Desa Sayan, I Kadek Dwi Putra Yoga menjelaskan satu warganya sempat dirawat di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar karena DBD. Selain itu, terdapat juga warganya yang mengalami gejalan sakit serupa, namun saat ini sudah membaik. “Fogging kami fokuskan di tengah pemukiman warga, sedangkan yang daerah pinggiran Banjar nanti akan ada lanjutannya. Karena hari ini ada empat lokasi, dipastikan dilakukan secara merata oleh Puskesmas dan tim fogging,” imbuhnya. Pelaksanaan fogging di empat banjar berjalan lancar dan mendapat dukungan dari warga.

BACA JUGA:  Satpol PP dan Tim Pantau Protokol Kesehatan Lakukan Pemantauan

 

Kadiskes Gianyar, IA Cahyani Widyawati menyebutkan pemberantasan nyamuk denga meminimalkan fogging. “Dinkes lebih mengutamakan pemberantasan sarang nyamuk dengan pola 3 M, menutup, menimbun dan menguras. Fogging baru dilaksanakan bila ada kejadian positif dan jangkauan fogging sekitar 100 meter dari kediaman positif DBD. “Yang terpenting warga sadar PSN, walau di fogging namun sarangnya masih ada, maka DBD bisa terjadi lagi,” tutupnya.(gds).

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top