DENPASAR-fajarbali.com | Enam remaja putra-putri terbaik di Provinsi Bali terpilih sebagai Duta Generasi Berencana (Gendre), saat Grand Final Pemilihan Duta Genre Provinsi Bali 2025, di Gedung Darma Negara Alaya, Denpasar, Jumat (25/7/2025).
Duta Badung, I Ketut Dave Narada Putra dari (PIK-R) SMAN 2 Kuta Selatan, keluar sebagai Juara I Duta Genre Putra, berpasangan dengan Made Melda Yogiani, duta Buleleng dari PIK M Pelana Undiksha.
Juara II Putu Bayu Yudha Oka Pratama, Duta Gianyar dari PIK-R SMAN 2 Sukawati berpasangan dengan Dhea Prasasti Gianyar dari PIK-R Santhi Yowana, yang juda berasal dari Gianyar.
Posisi ketiga ditempati pasangan Duta Klungkung, yakni Kadek Adi Anugerah Wijaya dan Ida Ayu Made Kirana Anjani. Pasangan ini juga berasal dari PIK-R Dharma Yowana.
Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Bali Dr. dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS., mengatakan, Provinsi Bali, dengan kekayaan budaya dan tradisi yang luhur, menghadapi tantangan kompleks dalam dinamika perkembangan zaman.
Generasi muda Bali, lanjut dr. Luhde, sapaan karibnya, sebagai penerus dan pewaris peradaban, perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat agar mampu menjawab tantangan tersebut secara positif dan konstruktif.
Sehingga Program Genre merupakan salah satu upaya strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, sehat, dan berkarakter.
"Melalui Genre, remaja dan pemuda diharapkan mampu merencanakan masa depan yang lebih baik, terhindar dari risiko Triad KRR (Seksualitas, Napza, dan HIV/AIDS), serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang kesehatan reproduksi," jelas dr. Luhde.
Menurut dr. Luhde, dalam rangka meningkatkan efektivitas program Genre di Provinsi Bali, pemilihan Duta Genre menjadi salah satu langkah penting. Duta Genre berperan sebagai role model, motivator, dan edukator bagi remaja dan pemuda lainnya.
"Mereka diharapkan mampu menginspirasi dan menggerakkan generasi muda untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan berencana. Konsep "Asah, Asih, Asuh" dipilih
sebagai landasan dalam pemilihan Duta Genre Provinsi Bali tahun 2025," jelasnya.
Konsep ini mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Bali yang menekankan pada pengembangan potensi diri (Asah), kepedulian sosial (Asih), dan pembinaan generasi muda (Asuh).
Pemilihan Duta Genre Provinsi Bali tahun 2025 dengan konsep "Asah, Asih, Asuh" diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kepedulian sosial yang tinggi.
Mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang positif bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Program ini diselenggarakan untuk memilih figur yang mampu beradaptasi dalam fase transisi kehidupan remaja, serta mampu menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendukung remaja Bali lainnya melalui optimalisasi edukasi terkait nilai-nilai Generasi Berencana.
Pemilihan duta GenRe Provinsi Bali 2025 diikuti oleh 27 pasang Duta yang berasal dari 9 Kabupaten/Kota Se_Bali. Seleksi dilaksanakan sejak 26 Mei 2025 dan ditetapkan 10 besar pada tanggal 14 Juni 2025. Selanjutnya peserta melaksanakan karantina di asrama Perwakilan BKKBN Provinsi Bali mulai tanggal 22 Juli 2025 s.d 24 Juli 2025.
Selama karantina para finalis diberikan materi dari berbagai narasumber diantaranya materi Quickwin Bangga Kencana, PKBR (Penyiapan kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) dan Pencegahan Stunting dari Perwakilan BKKBN Provinsi Bali serta materi Suara Anak Muda oleh Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali.
Pihaknya berharap putra-putri terbaik Bali ini mampu merawat tradisi positif di Ajang Pemilihan Duta Genre Nasional. Provinsi Bali sendiri telah banyak mengukir prestasi di Tingkat Nasional.
Gubernur Bali yang diwakili Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Luh Ayu Aryani, mengungkapkan, peran remaja dalam pembangunan Bali sangatlah krusial dan memiliki dimensi yang luas, mencakup aspek sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Sebagai tulang punggung masa depan, kata Ayu Aryani, kontribusi aktif generasi muda sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan dan kemajuan Pulau Dewata.
Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut dia, merilis data proyeksi penduduk Provinsi Bali Tahun 2025, tercatat bahwa 957 ribu jiwa merupakan remaja (10 – 24 Tahun). Angka ini menunjukkan bahwa 21% penduduk di Bali adalah remaja. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi remaja dalam mengisi pembangunan di Bali.
Selain itu, Bali dikenal dunia karena kekayaan adat dan budayanya yang unik dan lestari. "Di sinilah peran utama remaja menjadi sangat vital. Remaja adalah garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur," ujar Ayu Aryani.
"Kalian para remaja dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan adat dan seni, seperti menari, menabuh gamelan, mengukir, melukis, atau mempelajari sastra Bali kuno," imbuhnya.
Dengan memahami dan mempraktikkan tradisi ini, remaja tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mengembangkannya agar tetap relevan dengan zaman.
Remaja juga diharapkan menjadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Berkelanjutan. Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata. Remaja memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi kreatif yang mendukung pariwisata berkelanjutan.
"Mereka bisa mengembangkan ide-ide inovatif dalam bidang kerajinan tangan, kuliner modern dengan sentuhan lokal, atau aplikasi digital yang mempromosikan pariwisata berbasis komunitas," jelasnya.
Remaja juga dapat menjadi pelaku pariwisata yang sadar lingkungan, mengadvokasi praktik pariwisata yang bertanggung jawab, serta mempromosikan destinasi wisata yang belum banyak terjamah.
Selanjutnya remaja juga berkontribusi dalam hal Pemanfaatan Teknologi untuk Kemajuan. Di era digital, remaja Bali sangat fasih dengan teknologi. Kemampuan ini harus dimanfaatkan secara positif untuk pembangunan.
Selanjutnya remaja juga diharapkan Agen Perubahan Sosial dan Lingkungan. Selain budaya dan ekonomi, remaja juga berperan penting sebagai agen perubahan.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah menjadi prioritas dimana Bali dikatakan sudah mulai memasuki keadaan darurat sampah.
"Kami menuntut dukungan semua pihak termasuk para remaja. Duta Genre yang sudah ada di Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota maupun di Tingkat Desa saya harapkan menjadi agen perubahan dalam mendukung Gerakan Bali Bebas Sampah," pungkas dia.