https://www.traditionrolex.com/27 FGD Awali Pengabdian Masyarakat Prodi MAP Warmadewa di Desa Sibetan Karangasem - FAJAR BALI
 

FGD Awali Pengabdian Masyarakat Prodi MAP Warmadewa di Desa Sibetan Karangasem

Kolaborasi Dalam Pengembangan Ekowisata Kebun Salak Organik Desa Sibetan

 Save as PDF
(Last Updated On: 19/05/2023)

Focus Group Discussion (FGD) Prodi MAP Universitas Warmadewa di Desa Sibetan, Karangasem, Kamis (18/5).

 

AMLAPURA – fajarbali.com | Program Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar) melalui Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema “Kolaborasi Dalam Pengembangan Ekowisata Kebun Salak Organik Desa Sibetan” bertempat di Agro Wisata Abian Salak Desa Sibetan, Kecamatan Sibetan, Kabupaten Karangasem, Kamis (18/5/2023).

FGD ini merupakan langkah awal Prodi MAP sebelum melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menghadirkan instansi terkait seperti Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Karangasem, Pendamping Pertanian Lapangan, Kepala Desa Sibetan, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Bali, pengelola Bumdes Sibetan, serta tokoh masyarakat yang nantinya memberikan aspirasi untuk dirumuskan suatu gagasan oleh Prodi MAP.

Kegiatan ini dibuka dan dipandu oleh moderator I Putu Sutarka, SH., MAP yang juga merupakan alumni Prodi MAP Universitas Warmadewa.

Ketua Prodi MAP, Dr. Dra. Anak Agung Ayu Dewi Larantika, SE., M.Si menjelaskan latar belakang pengabdian yang berfokus di Desa Sibetan Karangasem ini, tidak lain karena melihat potensi buah salak organik yang dihasilkan. Setelah dilakukan penjajagan awal terkait pengembangan potensi buah salak, menurutnya partisipasi dari masyarakat sangat kurang, serta fasilitas pendukung juga dikatakan belum memadai.

Oleh karenanya, Prodi MAP berinisiatif dalam beberapa tahun kedepan melakukan pengabdian masyarakat di Desa Sibetan. “Kami inisiatif dari MAP duduk bersama para aktor lapangan untuk merumuskan dan menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan agar bisa membantu Desa Sibetan dalam upaya mengembangkan agrowisata, khusunya budidaya buah salak yang sudah menjadi ciri khas Desa Sibetan” ujar Agung Dewi Larantika.

Ketua Prodi MAP, Dr. Dra. Anak Agung Ayu Dewi Larantika, SE., M.Si saat nenyampaikan paparan dalam FGD.

Disinggung mengenai penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), Agung Dewi Larantika mengatakan pihaknya siap memfasilitasi utamanya dari program studi magister linguistik yang akan membantu untuk memberikan edukasi serta memandu pembuatan konten-konten kreatif dalam promosi digital marketing nantinya.

“Penguatan SDM sangat diharapkan oleh pihak Desa Sibetan, itu bisa kami fasilitasi dari program linguistik yang tergabung dalam Program Pascasarjana Unwar ini. Buah salak organik disini perlu penanganan yang lebih sehingga dengan konten kreatif nantinya akan bisa memberikan daya tarik dalam promosi” terangnya.

Selain itu, hak paten dalam berbagai jenis budidaya buah salak menjadi sangat dibutuhkan, melihat dari beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang mematenkan buah salak organik Desa Sibetan dan mengklaim itu miliknya.

“Untuk pengurusan hak paten, jangan sampai menjadi eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami akan fasilitasi itu, membantu dan mendampingi untuk solusi mengenai paten tersebut” ucap Agung Dewi Larantika sembari menyampaikan program pengabdian masyarakat ini hingga 3 tahun kedepan, sehingga memperoleh waktu yang panjang dalam menangani berbagai kendala yang dihadapi.

Dalam membentuk suatu desa wisata atau ekowisata, pihaknya berharap peran aktif dari masyarakat serta stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk bersama-sama saling rangkul dan berkomitmen penuh agar bisa mengembangkan desa wisata.

“Ini bentuk desa wisata, bukan wisata desa, dalam artian mempertahakan kelestarian lingkungan potensi desa tanpa harus mengubah potensi yang ada, sehingga kami harapkan peran aktif masyarakat serta pihak-pihak terkait dalam mewujudkan itu” pungkas Agung Dewi Larantika.

Kepala Desa Sibetan, I Made Beru Suryawan menyambut baik serta menyampaikan terimakasih atas kehadiran Prodi MAP Universitas Warmadewa yang telah bersedia melakukan pengabdian di desanya.

Ia menuturkan, bahwa dari batas wilayah Desa Sibetan yang sedemikian luas itu, hampir 90 persen dipenuhi dengan perkebunan pohon salak. Sehingga menurutnya dengan kehadiran Prodi MAP Warmadewa dapat memberikan dampak nyata serta manfaat yang berkelanjutan bagi warga masyarakat Desa Sibetan khusunya dalam pengolahan dan pengelolaan buah salak.

Desa Sibetan, lanjut Made Beru, memiliki lebih dari 10 ribu penduduk. Dengan demikian pihaknya sangat yakin akan kuantitas sumber daya manusia yang memadai tersebut bisa menjadi penggarap desa wisata khususnya agro wisata buah salak, namun kualitas dan kompetensinya yang perlu ditingkatkan.

“Mudah-mudahan dengan FGD ini kami bisa menyampaikan aspirasi untuk dirumuskan gagasan dalam mengembangkan desa wisata. Beberapa tahun terakhir potensi desa kami sudah dilirik oleh investor asing, kami tidak inginkan pihak asing yang mengklaim potensi desa kami, kehadiran MAP ini kami harapkan dapat berdampak bagi penguatan SDM kami” harap Made Beru

“Sangat luar biasa potensi desa kami, dipandang perlu mengembangkan ekowisata. Disamping itu kami juga berkolaborasi dan sinergi dengan desa adat, karena desa adat juga sangat mendukung untuk pelestarian alam maupun adat dan budaya” imbuhnya.

Hal Senada disampaikan Kepala Dinas PMD Karangasem, I Made Sugiartha. Ia menyambut hangat serta mengapresiasi pihak MAP Warmadewa yang telah terjun ke Desa Sibetan.

Kadis PMD Kabupaten Karangasem, I Made Sugiartha.

Made Sugiartha mengatakan, instansi yang dipimpinnya itu memfasilitasi 75 pemerintahan desa yang ada di Kabupaten Karangasem, serta memiliki 5 program prioritas dengan 50 sub kegiatan, termasuk didalamnya ada pengembangan desa wisata.

Dengan demikian, pihaknya membutuhkan kolaborasi serta peran dari masing-masing pihak, baik itu desa adat, tokoh masyarakat, tanaga pendamping desa maupun akademisi. Khusus akademisi menurutnya sangat berperan dalam pemberian ‘resep’ untuk membangun dan mengembangkan, sehingga benar-benar menjadi desa wisata yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal desa.

“Dinas PMD Sangat erat kaitannya dengan pembangunan desa. Kami berharap kehadiran akademisi ini menghasilkan suatu keluaran, nantinya juga akan digodok secara akademis, serta kami harapkan resep untuk pengembangan Desa Sibetan. Kami selaku pemerintah kabupaten akan backup penuh terkait pengembangan ekowisata” kata Made Sugiartha.

Pada kesempatan yang sama, salah satu pengelola agro wisata kebun salak, I Nyoman Kongking menyampaikan beberapa permasalahan dan kendala yang sering dihadapi untuk pengembangan desa wisata.

I Nyoman Kongking, salah satu pegiat desa wisata agro abian salak.

Nyoman Kongking membeberkan beberapa kendala yang dihadapi, antara lain SDM belum mumpuni untuk pengembangan, bahasa komunikatif dengan wisatawan asing, serta ketersediaan tempat, atau rest area untuk mengakomodir kehadiran para tamu yang datang nantinya.

Ia berharap inovasi-inovasi dari pihak akademisi, untuk fasilitas serta pengembangan tersebut. Selain itu pula ia membutuhkan penelitian tentang buah salak secara mendalam, dirinya ingin mengetahui terkait kandungan pada berbagai jenis salak yang ada, dikatakan ada 14 jenis salak di Desa Sibetan, sehingga dengan menggandeng para akedemisi, penelitian terkait kandungan berbagai buah salak tersebut bisa dilakukan. (rl)

 Save as PDF

Next Post

Spesialis Maling Kos Dibekuk di Bandara Sepulang dari Labuan Bajo

Jum Mei 19 , 2023
Embat Dua Ponsel di Kamar Kos
IMG_20230519_180539

Berita Lainnya