Empat Pekerja Tambak Udang Keracunan Gas

Empat pekerja tambak keracunan gas di tambak udang yang berlokasi di Banjar Taman Desa Tuwed Kecamatan Melaya, Selasa (19/12/2017). Keempatnya  mengalami keracunan gas ketika akan membuka pintu air di tambak itu dan dilarikan ke RSU Negara untuk mendapatkan pertolongan.

NEGARA-fajarbali.com | Kondisi mereka pingsan, namun setelah mendapatkan perawatan medis, dua dari empat orang tersebut belum sadarkan diri, sedang dua lagi sudah sadar. Dua  pekerja yang belum sadar dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Diduga gas beracun yang dihirup para pekerja itu berasal dari timbunan feses dan makanan di dasar atau lumpur tambak udang itu.

Peristiwa keracunan gas tersebut diawali ketika para pekerja tambak itu, akan membuka pintu air dengan kedalaman dua meter. Mulanya, Ryan (23) salah pekerja tambak asal Banyuwangi Jawa Timur, turun paling pertama akan membuka pintu air di tambak tersebut. Setelah turun, Ryan minta tolong kepada temannya yang ada di atas. Jonorius Kakor (31) alias Jo salah seorang pekerja asal Kendari mencoba membantu dengan menjulurkan tangannya supaya dapat menarik ke atas.

Tetapi ketika akan ditarik, Ryan jatuh pingsan dan gagal ditarik, karena tangan Ryan terlepas. Tahu teman sekerjanya pingsan, Jo bersama Irwan Ripai (48) pekerja dari Banjar Taman Desa Tuwed, turun ke bawah bermaksud membantu Ryan. Namun setelah berada dibawah, Jo dan Irwan juga jatuh pingsan. Situasi tambah panik, Sumarto (25) warga Desa Tuwed Melaya bersama Kadek Mustika selaku asisten teknisi tambak asal Denpasar, juga ikut turun membantu. Keduanya berteriak minta tolong kepada pekerja-pekerja lainnya yang ada di atas. Mustika ditemui di RSU Negara mengaku sempaat mencium bau gas, tetapi masih beruntung tidak sampai keracunan. “Saya sempat mencium gas, tapi tak sampai keracunan,” ujar Mustika.

Menurutnya, pekerja tambak Marine Perkasa ini, akan melakukan tahap pembersihan kolam tambak udang sebanyak dua petak yakni pada kolam B3 dan C9 yang akan panen. Tetapi  ketika akan menguras di kolam B3, terjadi kejadian keracunan terhadap para pekerja tambak. Tiga hari sebelum kejadian, kotoran pada kolam itu, sudah dibersihkan.

Kemudian dugaan sementara, munculnya gas beracun itu dari timbunan lumpur di kolam. Para pekerja yang keracunan, dibawa ke IRD RSU Negara dan mendapatkan pertolongan medis. Sumarto serta Irwan, setelah mendapatkan penanganan medis sudah mulai sadar. Tetapi dua pekerja lainnya, Jo dan Ryan tampaknya masih pingsan dan hidungnya sempat mengeluarkan darah. Setelah mendapat perawatan intensif, kedua pekerja yang belum sadar dirujuk ke RSUP Sanglah. Pihak kepolisian dari Polres Jembrana, sudah melakukan olah TKP di lokasi tambak. 

Direktur RSUD Negara, Made Dwipayana lewat Humas RSUD Negara, Asrika Wedayanti membenarkan ada empat pasien yang mendapatkan perawatan di IRD RSU Negara, lantaran diindikasi keracunan gas. Selanjutnya dua pasien yang belum sadar dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. (prm)