Save as PDF
FOTO: Kelompok 10 KAT UNR mengedukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar kepada peserta didik SDN 4 Abuan, Susut, Bangli.
BANGLI – fajarbali.com | Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan setiap orang, tidak terkecuali di kalangan anak-anak di usia sekolah dasar (SD). Di lingkungan sekolah, interaksi sosial dan fisik antarindividu sangat tinggi, risiko penyebaran penyakit menular juga menjadi lebih tinggi.
Dalam konteks ini, praktik mencuci tangan yang benar telah terbukti sebagai salah satu tindakan pencegahan yang paling efektif untuk mengurangi risiko penularan penyakit.
Terutama di tengah pandemi global dan kekhawatiran akan penyebaran penyakit menular seperti influenza, gastroenteritis, dan infeksi kulit, kebiasaan mencuci tangan yang baik di kalangan siswa sekolah dasar menjadi semakin penting.
Mencuci tangan seringkali dianggap sebagai kebiasaan yang sepele oleh kebanyakan orang. Padahal, mencuci tangan adalah benteng utama dalam mencegah berbagai jenis penyakit, mulai dari demam, influenza, diare, meningitis, hingga bronchitis.
Kebiasaan ini khususnya penting untuk diajarkan kepada anak-anak, mengingat daya tahan tubuh mereka yang baru berkembang membuat mereka lebih mudah untuk terserang penyakit akibat infeksi organisme pathogen.
Kekhawatiran itu kemudian menjadi alasan kelompok 10 (sepuluh) Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Universitas Ngurah Rai (UNR) di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Kelompok 10 kemudian berinisiatif mengadakan sosialisasi bagaimana cara menjaga kebersihan diri melalui cuci tangan dengan benar.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan di SD Negeri 4 Abuan dengan melibatkan siswa siswi kelas 1 (satu) dan 2 (dua) SD Negeri 4 Abuan yang berlangsung pada hari Sabtu, 30 September 2023 lalu.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sejalan dengan salah satu visi dan misi Universitas Ngurah Rai, yaitu Pawongan, yaitu menjaga hubungan harmonis antar manusia.
Kegiatan PkM ini mengingatkan kembali bahwa mencuci tangan direkomendasikan untuk dilakukan oleh anak saat sebelum makan, sebelum minum, sebelum dan setelah kontak dengan seseorang yang sedang sakit, setelah mengganti popok, setelah menggunakan toilet, dan setelah batuk, bersin, atau membuang ingus.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, awalnya disampaikan bahwa mencuci tangan adalah salah satu tindakan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Cuci tangan harus menjadi salah satu kebiasaan baik yang perlu diajarkan kepada anak. Selain menjadi cara untuk menjaga kebersihan tubuh, kebiasaan cuci tangan membuat anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang rentan terjadi. Mulai dari cacingan, diare, keracunan makanan, hingga infeksi bakteri menjadi penyakit yang umum terjadi akibat malas mencuci tangan.
Pada kegiatan awal ini, peserta disimulasikan cara mencuci tangan, untuk kemudian dipraktikkan oleh peserta, di akhir kegiatan.
Kelompok 10 KAT UNR juga melengkapi fasilitas mencuci tangan secara sederhana di halaman SDN 4 Abuan dan melakukan pendampingan ketika peserta mempraktikkan tata cara mencuci tangan dengan sabun.
Disela-sela kegiatan, diselenggarakan quiz untuk kembali mengingatkan peserta mengenai pentingnya mencuci tangan dalam mencegah penyakit.
Kepala SDN 4 Abuan, Ida Bagus Agung Wirasutha, S.Pd., menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat Kelompok 10 KAT UNR 2023 ini.
Menurutnya, mencuci tangan adalah tindakan yang sangat sederhana, namun besar manfaatnya. Beliau juga turut mengundang kegiatan-kegiatan serupa yang bertujuan kesehatan anak-anak dan lingkungan sekitar. (rl)
Save as PDF