RSUP Prof Ngoerah raih penghargaan Implementasi Validasi Sidik Jari dan SEP Elektronik.
DENPASAR-fajarbali.com | BPJS Kesehatan memberikan apresiasi kepada RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar sebagai rumah sakit vertikal pionir yang telah mengimplementasikan validasi sidik jari dan SEP elektronik secara menyeluruh. Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati mengatakan apresiasi tersebut diberikan atas upaya yang dilakukan fasilitas kesehatan yang telah melakukan transformasi mutu layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut Lily, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas layanan kepada peserta Program JKN, termasuk pelayanan administrasi di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Digitalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat cepat diharapkan mampu mendukung proses simplifikasi pelayanan administrasi di FKRTL dengan tetap mengedepankan validasi peserta yang dilayani. “Berbagai inovasi terus kami lakukan untuk menunjang operasional pelayanan peserta yang bermutu di seluruh Indonesia. Salah satunya melalui implementasi validasi sidik jari (fingerprint) dan SEP Elektronik,” ungkap Lily baru-baru ini.
Dia menjelaskan, implementasi validasi sidik jari dan SEP Elektronik ini diyakini mampu memberikan manfaat kecepatan pelayanan administrasi bagi peserta JKN, mencegah terjadinya penyalahgunaan Kartu JKN oleh orang-orang yang tidak berhak dan mengurangi beban operasional rumah sakit serta menjaga kelestarian alam/lingkungan melalui pengurangan penggunaan kertas (paperless).
Tahap awal, implementasi validasi sidik jari diberlakukan untuk empat jenis pelayanan, yakni hemodialisa, rehabilitasi medik, mata dan jantung. Sempat terhenti karena pandemi covid-19, per November 2021 lalu, pihaknya kembali mengimplementasikan prosedur tersebut untuk seluruh layanan. “Transformasi mutu layanan merupakan bentuk keseriusan BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN. Salah satu buktinya adalah pembentukan unit khusus untuk perbaikan mutu pelayanan baik di tingkat pusat, kedeputian wilayah maupun kantor cabang BPJS Kesehatan,” ujar Lily.
Saat ini dari total 2.942 FKRTL yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tercatat 672 FKRTL yang sudah mengimplementasikan validasi sidik jari untuk seluruh layanan atau sebesar 22,48 persen. Sementara itu, dari total sebanyak 33.691 poli di FKRTL, baru 11.229 poli yang sudah mengimplementasikan validasi sidik jari atau 33 persen poli FKRTL.
Lily berharap, dukungan dan komitmen dari seluruh FKRTL untuk implementasi validasi sidik jari dan SEP elektronik ini, bahkan diperluas untuk seluruh layanan yang diberikan kepada peserta JKN. Tujuan utama adalah memberikan kemudahan bagi peserta tanpa mengabaikan akuntabilitas pembiayaan.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Prof Ngoerah dr. I Wayan Sudana mengatakan, dengan adanya SEP Elektronik ini banyak sisi positif yang dirasakan oleh RSUP Prof Ngoerah diantaranya, validasi pasien JKN ini dapat lebih dipertanggungjawabkan dan dimanfaatkan oleh yang berhak. Selain itu, memberikan efisiensi dalam pemanfaatan sarana prasarana dari FKRTL. Sedangkan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), dengan adanya validasi sidik jari peserta dan SEP Elektronik, petugas FKRTL dapat bertugas lebih efektif.
“Kami berharap sinergi dan integrasi antara FKRTL dan BPJS Kesehatan terus ditingkatkan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara khususnya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berkualitas, komprehensif, mudah, cepat, tidak ribet dan tidak diskriminasi,” tutup Wayan Sudana. M-001