DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Gagalnya Kapal Carnival Splendor bersandar di Pelabuhan Benoa Bali sempat menjadi isu nasional. Pasalnya, Kapal yang mengangkut Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut disinyalir mendapat penolakan dari Pemprov Bali. Namun, hal itu telah diklarifikasi oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Terkait itu, persoalan tersebut juga masuk ke ranah pembahasan DPRD Bali beberapa waktu yang lalu. Diketahui, saat Rapat Pembahasan Realokasi Anggaran untuk Penanganan Covid-19.
Ketua Komisi I DPRD Bali Wayan Adnyana yang saat Rapat sempat mempertanyakan hal itu kepada Sekda Provinsi Bali Made Dewa Indra. Saat dikonfirmasi, Adnyana menjelaskan bahwa selama Pemprov Bali tidak pernah melakukan penolakan.
“Kebijakan Pak Gubernur tidak ada menolak Kapal Splendor. Itu merupakan keputusan dan wewenang Satga Nasional. Karena sebelumnya tidak ada bersurat ke Gubernur,” katanya, Minggu (03/04/2020).
Diketahui, sesuai dengan kewenangan dan perintah dari Pihak Kementrian dan Bagian Operasional Mabes Polri, harus sandar ke Tanjung Priok. “Karantinanya di Hambalang,” jelasnya.
Justru, Pemprov Bali siap menerima kedatangan dari Kapal Carnival Splendor yang mengangkut PMI, jika memang mendapat ijin dari Pusat. Serta siap menerima seluruh PMI asal Bali. Berdasarkan informasi yang dirinya dapat, saat ini asa sekitar 190 PMI asal Bali yang sedang dikarantina di Jakarta. “Sudah ditangani dengan baik,” tandasnya.
Adnyana menegaskan, jika memang mendapat ijin dari Pemerintah Pusat, dalam kondisi apapun, baik sebelum dikarantina dan sesudah karantina, Pemprov Bali dan DPRD Bali siap mendukung dan menerima kedatangan PMI. “Kalaupun ada perintah dari Satgas Nasional, Pemprov Bali siap. DPRD Bali mendukung Pemprov Bali,” tegasnya.
Pihaknya juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar jangan menolak kedatangan PMI asal Bali. Mengingat, sudah ada petugas yang melakukan pengawasan. “Tidak boleh begitu (penolakan), kan sudah ada yang mengamankan. Jeleknya mereka apapun, mereka itu penduduk Bali. Nyame rage, berjasa mendatangkan devisa. Jangan karena ketakukan berlebihan,” pungkasnya. (her).