https://www.traditionrolex.com/27 Dosen FKP Unud Beri Pelatihan Olah Limbah Ikan Pindang Jadi Petis - FAJAR BALI
 

Dosen FKP Unud Beri Pelatihan Olah Limbah Ikan Pindang Jadi Petis

(Last Updated On: 17/08/2022)

Dosen FKP Unud mitigasi perubahan iklim dengan memasak petis di Desa Lebih.

GIANYAR – fajarbali.com | Perubahan iklim merupakan isu global yang harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan dan multi pihak. Salah satu solusi yang cukup unik diluncurkan para peneliti di Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana. Yaitu dengan mengajarkan Ibu-Ibu di pesisir Desa Lebih, Gianyar, untuk mengolah limbah ikan pindang menjadi petis yang bergizi.

Desa Lebih yang berada di selatan Gianyar tersebut memang dikenal sebagai desa pesisir dengan berbagai olahan ikan siap sajinya, bahkan kawasan pantainya menjadi salah satu lokasi tujuan wajib bagi wisatawan lokal. Selain itu, Desa Lebih juga dikenal karena terdapat puluhan pengusaha ikan pindang. Sayangnya, selain menghasilkan kuliner yang lezat, pengolahan ikan pindang ternyata menghasilkan limbah hinggar ribuan liter per hari yang dapat mengakibatkan peningkatan pemanasan global.

Limbah ikan pindang yang tidak terolah dan dibuang secara sengaja ke sungai ataupun badan air lainnya akan mengakibatkan terbentuknya sedimentasi yang secara langsung mengakibatkan pendangkalan dan banjir.

“Selain itu limbah ikan pindang akan mengalami proses anaerob yang nantinya akan melepaskan berbagai gas rumah kaca ke udara, lalu memperparah potensi perubahan iklim” kata Ida Bagus Mandhara Brasika, salah satu tim peniliti FKP yang berperan menjadi Koordinator Pengabdian Masyarakat Pengolahan Limbah Pindang.

Para tim peniliti yang terdiri dari Mandhara Brasika, Dr. Gede Hendrawan, Dr. Astawa Karang dan Dr. Abdurahman As-syakur itu merupakan ahli dalam berbagai bidang konservasi, lingkungan serta perubahan iklim. Secara bertahap dalam beberapa bulan melakukan berbagai tahapan mitigas perubahan iklim. Kegiatan ini dimulai dari Pelatihan Pengolahan Limbah Pindang menjadi Petis yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2022 dan akan berakhir di bulan Agustus berupa monitoring akhir.

Kepala Desa Lebih, Agus Mulyana, mengapresiasi kegiatan ini. “Kami sudah lama mencoba mencari solusi terhadap masalah limbah ikan pindang ini, karena berdampak langsung ke masyarakat kami, semoga Petis yang dihasilkan bisa jadi produk unggulan baru kami,” tutupnya. (rl)

Sumber: http://www.unud.ac.id

 Save as PDF

Next Post

Fapet Unud Melaksanakan PKKMB 2022

Rab Agu 17 , 2022
Dibaca: 18 (Last Updated On: 17/08/2022)PKKMB FAPET Unud MANGUPURA – fajarbali.com | Fakultas Peternakan Universitas Udayana melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) secara offline untuk yang pertama kalinya pasca pandemi Covid-19, bertempat di Gedung AE Lt.1 Fapet Unud Kampus Bukit Jimbaran selama 2 hari (Rabu-Kamis, 10-11 Agustus 2022). Beberapa agenda […]
FAPET PKKMB-c84d857c

Berita Lainnya