DLHK Kabupaten Badung bersama TP. PKK Kabupaten Badung melakukan studi tiru manajemen pengolahan sampah ke Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Selasa(14/11).
MANGUPURA-Fajarbali.com | Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung bersama TP. PKK Kabupaten Badung melakukan studi tiru manajemen pengolahan sampah ke Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Rombongan yang dipimpin Sekretaris DLHK Rai Wiryastuthi dan Wakil Ketua TP PKK Nyonya Kristiani Suiasa beserta rombongan hari pertama mengunjungi TPST Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Selasa(14/11). Rombongan diterima langsung oleh perwakilan DLH Kab. Banyumas Ridho beserta manajemen TPST Kedungrandu. Saat peninjauan lapangan rombongan dipaparkan tata cara proses pengolahan sampah secara detail.
Ditunjuknya Banyumas sebagai tempat studi tiru dikarenakan kesuksesan Pemerintah Daerahnya dalam mengolah sampah sehingga dinobatkan menjadi wilayah terbaik se-Asia Tenggara, membawa inspirasi pada Kota dan Kabupaten lain se-Indonesia. Keesokan harinya rombongan Kabupaten Badung menyambangi kantor DLH Banyumas dan diterima langsung oleh Kepala Dinas DLH Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri beserta jajarannya bertempat di Aula Kantor DLH Kabupaten Banyumas, Rabu(15/11).
Sekretaris DLHK Kab. Badung Rai Wiryastuthi menyampaikan maksud dan tujuannya melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas terkait dengan masalah pengolahan sampah.
“Kunjungan ke Kabupaten Banyumas selain silaturahmi juga untuk menggali informasi terkait keberhasilan DLH Banyumas dalam mengolah sampah dan limbah serta untuk bisa kami kembangkan di Kabupaten Badung,” ucapnya.
Sedangkan Ny. Kristiani Suiasa mengatakan ketertarikannya terhadap industri Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) melakukan pengolahan sampah hingga dibuat menjadi briket (batu bata), conblock, budidaya maggot, dan dijual untuk energi.
Sementara Kepala Dinas DLH Kab. Banyumas Widodo Sugiri menyambut baik kedatangan rombongan dari Kabupaten Badung. Dipaparkan tahap awal proses pengolahan sampah di TPST dimulai dari pemilahan sampah yang masuk hanggar oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), sampah dipilah antara high value (rongsok) dan organik serta anorganik dengan dicacah menggunakan mesin gibrig. TPST Kedungrandu melayani sampah dari 3.100 pelanggan yang terdiri dari 3.067 KK sampah rumah tangga dan 33 Non rumah tangga. Sampah yang masuk ke TPST Kedungrandu dan terkelola, jika dirata-ratakan 21.037 ton/hari. Sampah- sampah tersebut selanjutnya diproses dengan mesin hingga memperoleh hasil yang siap sesuai peruntukannya baik itu pakan maggot untuk yang organik, conblok dan batako hingga sebagai bahan bakar pengganti batubara bagi industri. Dan di akhir sampah residu diproses kembali oleh alat pirolisis digunakan untuk mengolah dari hasil pengolahan sampah lewat cara dibakar.W-004