Bupati I Gede Dana Panen Kapas
AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Seusai memanen kapas bersama kelompo Tani Karya Mandiri,di Banjar Dinas Bingin, Desa Datah, Abang, bupati Karangasem, I Gede Dana, bersama OPD terkait disuguhkan menu khas Datah,yakni ubi yang rebus dengan tuak manis. Dalam kesempatan itu, bupati Gede Dana mengaku berkomitmen untuk membantu pemasaran hasil panen kapas petani.
Bupati I Gede Dana yang didampingi Kadiskop Usaha Kecil, Perindustrian dan Perdagangan serta Direktur Perseroda PT. Karangasem Sejahtera mengatakan, kehadiran dari PT. Perseroda diharapkan dapat mendukung hilirisasi produk pertanian, terutama kapas. Disampaikan, pemkab Karangasem membentuk Perseroda sebagai upaya untuk bisa menampung dan membeli seluruh hasil pertanian kapas. Dengan ini, petani kapas di Kabupaten Karangasem tidak perlu khawatir lagi mencari pembeli saat panen raya. “Tentu dengan harga kapas agar bisa dibeli dengan harga standar yang menguntungkan petani, saat ini regulasinya sedang dalam proses, dan semoga secepatnya bisa direalisasikan," ujarnya.
Gede Dana mengatakan, Sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama ekonomi Karangasem, yang tercermin dalam visi dan misi Bupati. Dari tujuh bidang prioritas, salah satunya adalah mengenai pangan, sandang, dan papan. Dikatakan bupati Gede Dana, sejak diterbitkannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali, permintaan kapas meningkat tajam. Namun, bahan baku kapas masih didatangkan dari luar Bali. “Yang melatarbelakangi pengembangan kapas local salah satunya terbitnya SE Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali, namun kapas masih didatangkan dari luar Bali,” ujarnya lagi.
Sejak tahun 2023,sebut Gede Dana, Pemkab Karangasem melalui Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan mengembangkan kapas seluas 32 hektar di Kecamatan Abang dan Kubu. Selain itu, kapas juga ditanam secara swadaya seluas 50 hektar. Bupati Dana juga menyebutkan bahwa Desa Datah dan Desa Tulamben memiliki potensi besar untuk pengembangan kapas. Petani di wilayah ini sudah terbiasa menanam kapas, dan pemerintah berkomitmen untuk mendorong mereka mengembangkan kapas secara mandiri. "Kedepannya, petani harus mampu memperbaiki penanganan pasca panen dan mengolah kapas menjadi benang untuk industri tenun, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka," ujar Bupati.
Sedangkan, Kadis Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem, Nyoman Siki, memaparkan data terbaru mengenai luas tanam dan panen kapas bantuan pemerintah. Berdasarkan data yang disampaikan, pada tahun 2021 dilakukan penanaman kapas seluas 15 hektar dengan hasil panen tahun 2022 sebesar 12.500 kg. Pada tahun 2022, luas tanam meningkat menjadi 100 hektar dengan hasil panen tahun 2023 mencapai 62.400 kg. Pada tahun 2023, kapas ditanam di lahan seluas 32 hektar yang baru mulai dipanen sehingga produksinya belum dapat diukur. Selain itu, terdapat penanaman kapas secara swadaya di lahan seluas 50 hektar jenis varietas kapas yang ditanam adalah Kanesia 18. Disampaikanya, karena baru memulai panen kapas tersebut pihaknya pun belum bisa mengukur berapa produksinya. “Untuk tahun 2024, direncanakan penanaman kapas seluas 25 hektar di enam titik,” ujarnya.
Adapun lokasi penanaman tersebut,kata Ngurah Siki, diantaranya di Kelompok Tani Merta Sari Bulakan seluas 15 hektar, Kelompok Tani Adi Merta Wantilan seluas 2 hektar yang merupakan demplot, Kelompok Tani Tegal Sari seluas 2 hektar (demplot), Kelompok Tani Merta Sari Bulakan seluas 2 hektar (demplot), Kelompok Tani Loka Amerta seluas 2 hektar (demplot), dan Kelompok Tani Macan Belang juga seluas 2 hektar (demplot). “Hasil panen pertama dari demplot seluas 2,5 hektar di Kelompok Tani Karya Mandiri diperkirakan mencapai 1.500 kilogram,” ujarnya lagi.
Nyoman Siki juga menegaskan, acara panen ini menjadi langkah nyata menuju kemandirian dan kedaulatan pangan di Kabupaten Karangasem, yang diharapkan mampu menjadikan petani lebih sejahtera dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan industri tenun tradisional Bali. W-016.