https://www.traditionrolex.com/27 Dinas Pertanian Gencarkan Sosialisasi ke Peternak Babi - FAJAR BALI
 

Dinas Pertanian Gencarkan Sosialisasi ke Peternak Babi

(Last Updated On: 07/02/2020)

GIANYAR – fajarbali.cm | Guna memastikan daging babi aman dikonsumsi, Dinas Pertanian (Distan) Gianyar menggencarkan sosialisasi ke peternak babi yang ada di kabupaten Gianyar. Sosialisasi dilakukan mengingat kasus kematian babi terus mengalami peningkatkan. Bahkan saat ini, total babi yang terdata secara resmi mencapai 80 ekor.

 

Distan Gianyar juga belum bisa memastikan kematian babi secara misterius ini, disebabkan oleh ASF. Hanya kasus kematian babi di Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, dikatakan kematian seekor babi di sana negatif virus ASF. Guna memberikan pemahaman kepada peternak, Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distan Gianyar, melakukan sosialisasi ke Desa Singakerta, Ubud, Kamis (6/2/2020). “Ini merupakan sosialisasi rutin yang dilakukan sejak kasus kematian babi secara misterius merebak di Gianyar. Sosialiasi kita lakukan secara rutin, besok (Jumat), kita sosialisasi ke Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati,” ujar Kabis Keswan, I Made Santiarka.

 

Diungkapkan sampai jumlah babi yang mati sudeah mencapai 80 ekor. Namun pihaknya belum memastikan hal tersebut dikarenakan virus ASF. Namun untuk kematian babi di Kelusa, pihaknya menegaskan negatif ASF. “Belum ada yang positif ASF. Namun babi yang mati di Kelusa, hasilnya negatif ASF,” tandasnya. Dalam sosialisasinya, Santiarka menekankan berbagai hal. Seperti, melarang membuang babi mati misterius ke sungai atau membuang sembaragan, dimana babi yang mati tersebut harusnya dikubur. Dilarang menjual babi mati atau dalam kondisi sakit, hal ini untuk mengindari penyebaran penyakit. “Jika kandangnya kosong karena semua babinya mati secara misterius, untuk sementara jangan diisi dulu sebelum permasalahan ini sudah diketahui, dan bisa dikendalikan. Soal pembuangan babi mati, astungkara sampai saat ini tidak ada laporan adanya yang membuang babi ke saluran irigasi atau dibuang sembarangan,” tandasnya. 

 

Sementara untuk peternak yang babinya tidak terserang penyakit misterius ini, kata dia, diharapkan tetap menjaga kebersihan kandang dan melakukan pengawasan ketat terhadap orang yang masuk-keluar kandang. “Sebelum dan sesudah masuk kandang mandi dulu dan menggunakan pakaian dan sepatu, dan peralatan lainnya yang sudah disemprot disinfektan. Jika babinya dijual, jagal dan peralatannya dilarang masuk kandang. Babi harus dikeluarkan dari kandang menggunakan peralatan sendiri. Semua peralatan yang digunakan harus dilakukan disinfektasi,” ujarnya.

 

Ditegaskan Santiarka, bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia. “Penyakit ini tidak bersifat penyakit zoologi atau tidak menular ke manusia. Aman mengkonsumsi daging babi jika berasal dari babi yang sehat dan dimasak sampai matang,” tutupnya.(gds).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Wabah Corona Mengancam, Masker Ramai Diburu Warga

Jum Feb 7 , 2020
Dibaca: 4 (Last Updated On: 07/02/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Ancaman virus corona menyebabkan dampak lain, yakni pembelian masker beramai-ramai oleh warga dan juga wisatawan. Akibatnya masker jadi langka. Di beberapa tempat di Denpasar stok masker dinyatakan kosong. Salah satunya di Apotik Kimia Farma, Sanglah Denpasar.    Save as PDF

Berita Lainnya