BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pasca pengadaan tambahan satu unit armada Pemadam Kebakaran (Damkar), anggaran bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Bangli dinilai sangat minim. Hanya, Rp 7 juta per tahun. Padahal, armada kebakaran ini mobilitasnya cukup padat. Pasalnya selain terjun saat terjadi musibah kebakaran juga sering dimanfaatkan untuk membersihkan jalan saat terjadi bencana tanah longsor.
Hal ini diakui Kasat Pol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Surya Darma saat dikonfirmasi Rabu (22/12/2021). “Tahun ini, kita hanya mendapatkan anggaran Rp 7 juta untuk pembelian BBM,” ucapnya. Padahal lanjut Agung Suryadarma, mobilitas armada damkar terbilang sangat tinggi. Selain turun ketika terjadi musibah kebakaran , juga sering terlibat ketika terjadi bencana. misalnya, saat bencana tanah longsor, armada sering kali turun lakukan penyemprotan,agar jalan tidak licin. Tidak hanya itu, mobil Damkar Bangli juga sering turun untuk memenuhi permintaan masyarakat, seperti penyedian air bersih ketika berlangsung kegiatan upacara keagamaan. "Selama ini, armada Damkar Bangli turun bukan semata-mata untuk memadamkan api saja. Namun juga melakukan misi sosial," bebernya.
Karena itu, ketika disinggung dengan tingginya bencana alam belakangan ini, jelas dia, anggaran Rp 7 juta tersebut sudah jelas tidak memadai. "Anggaran sejumlah itu, hanya cukup untuk dua bulan saja," akunya. Karena itu, saat ini pihaknya masih ada hutang Rp 2 juta lebih yang harus dibayar untuk pembelian BBM. “Kita saat ini memiliki 3 unit Damkar setelah dilakukannnya pengadaan,”terang dia. Disamping masalah anggaran BBM, Agung Suryadarma juga menyinggung kecilnya biaya perawatan yakni untuk biaya perawatan rutin hanya Rp 10.500.000, sedangkan untuk suku cadang Rp 40 juta yang peruntukkanya bagi 7 kendaraan diluar damkar. “Meski anggaran minim namun kami tetap berupaya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat,” pungkasnya. (ard).