GIANYAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Seluruh sector perekonomian saat ini mengalami kelesuan, karena dampak covid 19. Sektor peternakan, khususnya babi juga mengalami kondisi serupa. Kondisi ini dialami peternak babi di Banjar Bukit Jangkrik, Desa Samplangan, Gianyar. Peternak babi kesulitan menjual babi potongnya, disamping itu, tidak mampu membeli pakan ternak.
Agar tidak terjadi kerugian terlalu banyak, maka beberapa warga melakukan patungan daging babi dadakan. Mengingat patungan daging babi biasanya dilaksanakan saat hari raya Galungan atau hari raya lain. Peternak babi di Desa Bukit Jangkrik lebih memilih menjual babinya dengan cara mepatung. Bahkan harga daging yang ditawarkan sangat murah, mencapai Rp 12.000 perkilogramnya (daging campur-campur. Dibanding dengan harga daging babi di pasaran mencapat Rp 40.000 per kilonya.
BACA JUGA:
PDAM Gianyar Bebaskan Denda Pelanggan
Selain Perangi Covid 19, Pemuda Gianyar Juga Perangi DB
Peternak setempat, I Wayan Ngerti, Senin (20/4/2020) menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena kesulitan menjual babi potong hidup. Hal ini lantaran pengepul babi potong sudah jarang datang dan sepinya kondisi pasar. “Kalau tidak segera dijual, kami rugi. Besar ternak sudah siap potong, kalau dipelihara kami tidak mampu membeli pakannya,” jelas Wayan Ngerti.
Warga yang ikut mepatung, Ketut Suwirta menjelaskan dengan Rp 57 ribu dirinya sudah mendapat lebih dari 5 kg daging babi. Patungan ini bersama 15 orang warga. “Peternak mengajak patungan, kami sangat setuju. Selain murah juga segar,” jelas Suwirta. Dikatakan Suwirta, hal tersebut bukan untuk mengambil kesempatan, namun peternak yang bersedia daripada mereka merugi. Walalu demikian, dari saat memotong, mencacah dan membagikan dengan jumlah warga terbatas. “Kami mengenakan masker dan menjaga kebersihan,” tambah Suwirta.(gds)