Desa Mendoyo Dangin Tukad Sulap Tukad Mati Jadi Wahana Rekreasi

(Last Updated On: 12/07/2020)

NEGARA – fajarbali.com | Ditengah pandemi yang masih berlangsung , Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo Jembrana melakukan  langkah kreatif.

Desa yang dipimpin Perbekel I Made Oka Semarajaya, berusaha menyulap tukad ( sungai ) mati yang berada di belakang lahan kantor desanya untuk dijadikan destinasi  wisata. Aliran sungai itu sebelumnya tidak berfungsi dengan baik dan dilakukan normalisasi, berupa pengerukan serta perbaikan di kanan kiri sungai sepanjang .

Kegiatan normalisasi itu dilakukan secara swadaya. Disamping mendapat bantuan dari Pemkab Jembrana berupa pengerukan dengan menggunakan alat berat. Selain itu, juga dilakukan penghijauan berupa penanaman tanaman  produktif seperti  pohon alpokat dan jambu air  guna mempercantik areal disepanjang kanan maupun  kiri aliran sungai.

Diharapkan kedepan tempat ini bisa dijadikan wahana rekreasi warga sekaligus areal memancing sehingga ada pemasukan bagi warga sekitar , terlebih ditengah situasi sulit karena pandemi seperti sekarang ini.

Langkah awal, dilakukan penaburan benih ikan nila sebanyak 30 .000 ekor di sepanjang aliran sungai. Secara simbolis pelepasan benih ikan itu, dilakukan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha juga dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Jumat ( 10/7/2020).

Kepala Desa Mendoyo Dangin Tukad  I Made Oka Semarajaya memaparkan ide atau gagasan ini dilakuakn secara swadaya oleh warga desa  melalui  normalisasi anak Sungai Pergung yang dulunya disebut tukad mati (sungai mati). Ide itu inisiatif dari pemerintah desa dan beberapa warga sekitar yang ingin  menormalisasi tukad mati (sungai mati). Sebelumnya aliran sungai itu kerap kali mengakibatkan banjir  bahkan aliran air  sampai meluab pada rumah-rumah warga sekitar. Banjir ini biasanya terjadi pada setiap musim hujan yang terjadi hampir setiap tahunnya.“Untuk itu kami mempunyai inisiatif guna melangsungkan rencana normalisasi alur anak tukad pergung sepanjang  2,10 km tersebut. Tahap awal sudah dinormalisasi menggunakan dana PAD dengan bantuan pemerintah kabupaten juga yang mana memberikan bantuan alat berat serta dikerjakan secara swadaya. Saat ini mulai dimanfaatkan  dengan ditandai penebaran benih ikan pada aliran anak sungai tersebut,” ujarnya. Semarajaya juga menyampaikan fungsi dilakukan normalisasi aliran anak sungai tersebut selain mencegahan terjadinya banjir, juga mengurangi tingkat kekumuhan yang terjadi pada daerah ini. Dia berharap kegiatan yang dilakukan akan bermanfaat untuk seluruh masyarakat. Ditandai dengan penebaran bibit ikan nila sebanyak 30.000 ekor ,  berasal dari bantuan Dinas Perikanan, Kelautan dan Perhubungan Jembrana. “Nantinya jika program ini sudah berjalan dengan baik, akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat seperti sebagai destinasi wisata kolam pancing. Harapannya tentu  mendatangkan penghasilan sehingga meningkatkan perekonomian desa setempat. Selain itu menjadi tempat alternatif berekreasi bagi warga, agar tidak stress dan beban pikiran karena ditengah pandemi ini kita juga perlu menjaga daya tahan tubuh,” sebutnya. Dia juga mengucapkan terima kasih atas banyak atas partisipasi pemerintah daerah dalam pemberian bantuan . “ Pekerjaan ini tentu belum selesai. Kedepan, mohon dibantu kembali untuk melanjutkan normalisasil sampai titik akhir pembuangan sehingga musibah banjir tidak terjadi lagi. Selain itu agar kawasan ini lebih cantik dan tertata lagi , ” terangnya.

Bupati Artha mengapresiasi ide atau gagasan serta langkah yang brilian yang  dilakukan pemerintah desa bersama masyarakat di desa Mendoyo Dangin Tukad ini, dalam pemanfaatkan aliran anak tukad pergung (sungai mati) tersebut. “Benih ikan yang ditebar hari ini tentunya harus dijaga dan dipelihara dengan baik, jangan dibiarkan begitu saja, setelah ikan tersebut besar, dapat dijadikan objek wisata, seperti kolam pancing, yang dapat menjadi wahana hiburan masyarakat dan tentunya mendatangkan income ( pemasukan )  bagi desa tentu akan berdampak pada peningkatakan perekonomian warga setempat,” ujarnya didampingi Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Sekda I Made Sudiada, serta para Asisten Sekda, Camat Mendoyo. Artha juga berharap kegiatan ini nantinya dapat dijadikan percontohan bagi desa-desa lainnya di kabupaten Jembrana. “Sehingga dalam kondisi pandemi covid-19 banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, dengan adanya kegiatan ini mereka akan lebih bervariatif dan kreatif untuk melaksanakan motivasi mengembangkan potensi  wilayah yang ada didaerah masing-masing,” harapnya.(prm).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Petani Subak Mertasari Dibantu Sembako 

Ming Jul 12 , 2020
Dibaca: 4 (Last Updated On: 12/07/2020)NEGARA – fajarbali.com | Petani penggarap subak Mertasari mendapat bantuan paket sembako dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI) Provinsi Bali.   Save as PDF

Berita Lainnya