Save as PDF
Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana (kiri)
SINGARAJA – fajarbali.com I Dalam memenuhi konsumen untuk keperluan akan air bersih, Perusaan Daerah (Perumda) Tirta Hita Buleleng berencana akan menonaktifkan dua sumber air bawah tanah. Kedua sumber mata air bawah tanah yang ada di Desa Bestala, Kecamatan Banjar dan di Desa Kekeran,Kecamatan Busungbiu berencana akan tidak diaktifkan. Hal itudiakibatkan karena debit mata air yang dulunya 10 liter per detiktersebut mengalami penurunan yakni mengalami penurunan hingga satu liter perdetik. Jelas dengan adanya hal itu dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang dinilai semakin meningkat.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana saat dikonfirmasi, Rabu (7/9) lalu mengakui kalau selama ini beberapa debit mata air bawah tanah mengalami penurunan bahkan dirinya mengakui lebih cendrung menggunakan mata air permukaan seperti spam Burana yang menggunakan sumber air sungai di Waduk Titab-Ularan.”Dua mata air kita yang ada di Bestala dan Kekeran mengalami penurunan kemungkinan kita akan tidak memanfaatkan sumber tersebut dan beralih ke Spam Burana yang menggunakan mata air permukaan yang ada di Bendngan Titab-Ularan,”katanya.
Dengan terbangunnya spam Burana nantinya akan bisa mengcover layanan air bersih yang ada di daerah Buleleng Barat seperti Desa Bestala dan Desa Kekeran yang biasanya krodit akan air bersih diyakini bulan ini akan mulai lancar dengan menggunakan spam Burana.”Dua daerah itu sering krodit akan air bersih sehingga dibulan ini nantinya kita mulai menggunakan spam Burana dan tentunya semua akan menjadi lancar dan semua terpenuhi akan air bersih,”tuturnya lagi.
Lebih jauh jelas Lestariana Burana merupakan system penyediaan air yang nantinya akan didistribusikan untuk dua Kabupaten yakni Buleleng dan Jembrana. Dengan adanya spam itu yang dulunya kekurangan debit yang ada di Buleleng Barat seperti Seririt nantinya dapat terpenuhi.”Adanya spam Burana itu nantinya dapat mengcover semua daerah Buleleng Barat yang kesulitan akan air bersih seperti yang ada di Seririt nantinya akan bisa lancer,”lanjutnya.
Dilain sisi dirinya juga mengakui kendala dalam pembangunan fasilitas air tersebut lantaran dana infestasi yang cukup besar. Disatu sisi kemampuan pendanaan keuangan dari pemerintah sangat terbatas sehingga dalam pembangunan inprastruktur tidak serta merta bisa dilakukan.”Meskipun adanya spam Burana yang kini menjadi kendala yakni minimya dana infestasi karena kurangnya dana tersebut membuat pembangunan fasilitas inprastruktur air bersih dengan menggunakan Burana tidak serta merta langsug bisa dilakukan mengingat anggaran dari pemerintah juga sangat kecil kita masih mengharapkan bantuan dari pemerintah Provinsi dan pusat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi,”tutupnya. W – 008
Save as PDF