BANGLI – fajarbali.com | Dampak wabah corona yang menyebabkan banyak masyarakat harus kembali ke desa dari perantauan, telah membawa dampak mulai menggeliatnya sector pertanian. Tak kecuali, dibidang peternakan, permintaan bibit sapi di Kabupaten Bangli sejak beberapa hari terakhir kian tinggi. Dampaknya, harga bibit sapi di Pasar Kayuambua, Bangli mengalami kenaikan yang cukup significant mencapai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor.
Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi Senin (25/5/2020) tidak menampik kalau permintaan bibit sapi di kalangan peternak belakangan ini mengalami peningkatan, khususnya dari peternak di KecamatanTembuku. “Peningkatan permintaan bibit membuat harga meningkat. Padahal sebelumnya sempat lesu,”ungkap mantan Sekdis ini.
Disinggung soal harga, kata dia, berdasarkan pemantauan pihaknya kemarin di Pasar Hewan Kayuambua, harga bibit sapi mengalami kenaikan dari sebelumnya. Dimana, kenaikan harga tersebut mencapai Rp 300 hingga Rp 500 ribu per ekornya. Sedangkan untuk harga sapi potong juga alami kenaikan Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per ekornya. “Permintaan bibit belakangan ini kecendrungannya naik, mungkin lantaran tumbuhnya kembali keinginan masyarakat untuk bertani ditengah suasana pandemic Covid 19 ini,”bebernya lagi.
Sementara saat disinggung populasi sapi di Kabupaten Bangli, kata Sarma, pada tahun 2019 populasi sapi mencapai 59.000 ekor. Jumlahnya mengalami kenaikan dari tahun 2018, meskipun tidak begitu besar. “Kita akan berupaya untuk meningkatkan populasi sapi ini dengan berbagai program. Apalagi Bangli memang sangat potensial untuk peternakan sapi,”pungkasnya. (arw)