https://www.traditionrolex.com/27 Cuaca Buruk, Pelabuhan Tradisional Ditutup - FAJAR BALI
 

Cuaca Buruk, Pelabuhan Tradisional Ditutup

(Last Updated On: 11/06/2019)

SEMARAPURA-fajarbali.com | Aktivitas penyeberangan dari pelabuhan tradisional di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung menuju ke Nusa Penida, Selasa (11/6/2019) ditutup.


Hal ini dipicu oleh cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi. Akibat kondisi ini, banyak penumpang yang disarankan menyeberang melalui pelabuhan Padang Bai. 

Pengawas Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Made Suardika mengatakan, gelombang tinggi sudah terjadi sejak pukul 09.00 Wita. Bahkan ketinggian gelombang diperkirakan mencapai tiga meter. Oleh karena itu, sejak pagi aktivitas penyeberangan terganggu. Hanya beberapa boat yang sanggup berlayar. Suardika pun tidak ingin mengambil risiko, sehingga boat-boat disarankan untuk mengurangi beban dan juga jumlah penumpangnya. Di hari normal, boat biasa menganggut 55 orang penumpang, namun kemarin dikurangi menjadi 45 orang saja. 

Lebih lanjut disampaikan, karena kondisi cuaca tidak kunjung membaik, penyeberangan yang biasanya bisa dilakukan hingga empat trip akhirnya tidak berjalan normal. Bahkan sejak pukul 13.00 Wita penyeberangan akhirnya ditutup total. ” Penyebrangan di Tribuana sudah ditutup sekitar pukul 13.30 wita. Pemilik boat juga tidak ingin ambil risiko,” ujarnya.

Sementara saat pelabuhan ditutup, para calon penumpang yang hendak menyeberang ke Nusa Penida disarankan untuk beralih ke Pelabuhan Padang Bai,Karangasem. Demikian juga dengan boat-boat dari Nusa Penida yang gagal sandar di pelabuhan tradisional dialihkan ke Padang Bai. “Karena kondisi cuaca buruk, maka penyebrangan maupun boat yang datang dialihkan ke pelabuhan Padangbai,” imbuhnya. 

Selain di Pelabuhan Tradisional Tribuana, kondisi yang sama juga terjadi di penyeberangan barang di Pantai Monggalan, Desa Kusamba. Pengawas penyebrangan di Pantai Monggalan, Safrudin mengatakan sejak pagi hanya beberapa sampan yang bisa berlayar. Itupun dengan beban material yang dikurangi. Akibat kondisi ini, banyak material bangunan yang hendak dikirim ke Nusa Lembongan menumpuk di pelabuhan. 

Salah seorang calon penumpang, Ni Wayan Ariati mengatakan sudah menunggu di pelabuhan Tribuana sejak pukul 11.00 Wita. Perempuan yang berencana pulang ke kampung halamannya di Nusa Penida tersebut terpaksa mengurungkan niatnya. Lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Dirinya juga enggan beralih ke Pelabuhan Padang Bai, sebab kondisi gelombang di sana juga dirasa tidak bagus. 

“Saya pukul 11.00 Wita sudah di pelabuhan. Rencananya mau pulang dengan anak ke Desa Batu Madeg. Tapi karena kondisi gelombang besar jadi tidak berani ambil resiko,” tuturnya seraya berharap kondisi cuaca segera membaik sehingga dirinya bisa berkumpul dengan keluarga besarnya di Nusa Penida. (dia)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tidak Ikut Tirtayatra Tetap Dikenakan Biaya, Orang Tua Siswa Protes

Sel Jun 11 , 2019
Dibaca: 10 (Last Updated On: 11/06/2019)SINGARAJA-fajarbali.com | Aksi protes yang dilayangkan oleh orang tua siswa di Sekolah Menagah Pertama (SMP) Negeri 1 Banjar, Kecamatan Banjar lantaran para siswa yang tidak ikut pelaksanaan Tirtayatra dan pelepasan siswa kelas IX SMP N 1 Banjar juga dikenakan biaya Tirtayatra.  Save as PDF

Berita Lainnya