Cok Wawan Kembali Pimpin IA ITB Bali, Gubernur Koster Ajak Alumni ITB Berkontribusi Wujudkan “Bali Era Baru”

IMG-20250413-WA0008
Gubernur Bali Wayan Koster usai membuka Kongres Daerah XI IA ITB Pengda Bali, pada Minggu, 13 April 2025, di Duta Orchid Garden, Denpasar.

DENPASAR-fajarbali.com | Cokorda Alit Indra Wardhana alias Cok Wawan kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Pengurus Daerah (Pengda) Provinsi Bali dalam Kongres Daerah XI IA ITB Pengda Bali, pada Minggu, 13 April 2025, di Duta Orchid Garden, Denpasar.

Terpilihnya Cok Wawan didasari rasa kepuasan anggota terhadap kepemimpinan periode pertamanya 2021-2025. Serta, memberikan kesempatan mengabdi lebih baik lagi sampai empat tahun ke depan.

Ketua Pelaksana Kongres, Victor Harlim, menjelaskan semangat kolaborasi lintas generasi sebagai kekuatan utama alumni.

"Alumni ITB di Bali berasal dari berbagai latar belakang dan profesi. Kongres ini menjadi ruang refleksi dan sinergi untuk mendukung Bali yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Victor.

Menurut dia, salah satu program unggulan yang mendapat perhatian dalam kongres ini adalah Program Beasiswa IA ITB Bali, yang telah berjalan sejak kepengurusan sebelumnya.

Program ini memberikan dukungan kepada siswa-siswi SMK dan para pekerja informal yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi melalui Universitas Terbuka Denpasar.

"Inisiatif ini menjadi wujud komitmen alumni dalam mendorong pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Bali," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Victor, kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi alumni ITB di Bali sekaligus wujud nyata komitmen kontribusi terhadap pembangunan daerah, sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru.

Kongres dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga merupakan alumni ITB (Matematika 1981). Dalam arahannya, Koster mendorong alumni untuk terus berperan aktif sebagai agen perubahan dan inovasi di tengah masyarakat.

Gubernur Koster yang juga Ketua Dewan Penasihat IA ITB Pengda Bali, menekankan agar ikatan alumni harus bersatu mendukung program pemerintah sesuai dengan kompetensi dan keahlian masing-masing.

BACA JUGA:  Menjadi Dosen Karena Panggilan Hati

“Kebersamaan kekeluargaan alumni ITB harus dijadikan kontribusi untuk Bali, karena semua alumni punya banyak keahlian masing- masing sesuai bidang studinya, kami berharap sektor di Bali bisa didorong sesuai kompetensi dan keahlian mereka,” benernya.

Koster juga berharap Ikatan Alumni ITB di Bali dan luar Bali memberikan support kepada kepala daerah lulusan ITB. Seperti alumni ITB yang kini menjabat Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung (Alumni ITB).

Menurut gubernur, Bali menghadapi tantangan yang tak main-main, khususnya lagi tentang populasi yang makin menurun, tidak bisa mengimbangi arus pendatang. Sebagai bagian NKRI, tentunya siapa pun boleh mengembangkan diri di Bali.

"Sekarang nama Ketut (anak keempat) tinggal enam persen di Bali. Kalau manusia Bali makin sedikit, siapa yang kita ajak ngelawar, ngodalin, ngaben, dan kegiatan kebudayaan lain. Karena Bali hanya punya modal budaya. Setop KB 2 anak. Saya minta 4 anak. Ini demi masa depan Bali. Saya sedang kerja keras memproteksi itu," tegasnya.

Sementara itu, Cok Wawan menyampaikan bahwa IA ITB Bali telah berkembang dari sekadar wadah silaturahmi menjadi motor kontribusi sosial, pendidikan, dan pembangunan daerah. Cok Wawan memastikan siap mendukung sepenuhnya program Gubernur Wayan Koster.

“Sesama almater pasti kita akan mendukung beliau, sejak periode pertama kami mendukung, karena ada beberapa alumni menjadi tim beliau. Kami turut memberikan ide dan ikut kontribusi jalankan program pembangunan di Bali,” ujarnya.

Ia menambahkan, kontribusi Gubernur Wayan Koster sebagai Ketua Dewan Penasihat Alumni sangat luar biasa. Secara moril, Gubernur Koster selalu memberi arahan kepada alumni ITB dalam mendukung program pembangunan Bali.

“Kami selalu meminta arahan dari beliau sebagai Gubernur Bali dalam menyelaraskan program pemerintah dan para alumni ITB di Bali,” katanya.

BACA JUGA:  Mahasiswa MBKM Bina Desa Unud Gugah Kesadaran Insan Muda Desa Kediri, Tabanan

Para alumni ITB di Bali, sambungnya, mendukung program Gubernur Koster terkait kemandirian energi bersih di Bali.

“Program Bali mandiri energi bersih dari Gubernur Koster sangat kita suport. Begitu juga Gerakan Bali bersih Sampah juga kami sangat optimis bisa berjalan. Sekarang butuh kontribusi dukungan dari stakeholder dan masyarakat Bali. Kami berharap kontribusi dukungan pusat secara finansial karena sampah di Bali bukan hanya dari Bali tapi luar Bali juga,” kata Cok Wawan.

Scroll to Top