Denpasar-fajarbali.com | Penyakit jantung koroner umumnya ditandai dengan nyeri dada di bagian tengah, terasa berat di dada, seperti tertindih atau terbakar, menjalar ke rahang, lengan kiri atau tembus ke punggung. Nyeri dada dapat berlangsung antara 5-15 menit, dipicu akibat stres atau aktivitas berat, dan mereda dengan istirahat.
Namun, pada serangan jantung, gejala nyeri dada terasa lebih berat, berlangsung lebih dari 30 menit dan tidak mereda dengan istirahat. Gejala serangan jantung juga dapat berupa sesak napas, muntah-muntah, keringat dingin, bahkan pingsan mendadak.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Bhayangkara Denpasar dr. Desak Gede Widyawati Sp.JP, Senin (10/5/2021) mengatakan, penyakit jantung dapat dicegah dan dikendalikan dengan mengubah gaya hidup sehat yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat ala CERDIK. “CERDIK” merupakan akronim dari “Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas/olahraga, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres.
Baca Juga :
Perempuan Bercadar Gegerkan Markas Polda Bali
Sumbangan dari Serdik Sespimen Dikreg-61 Sasar Kaum Difabel
Lalu bagaimana bila mengalami serangan jantung secara tiba-tiba? dr. Widya menghimbau masyarakat agar segera membawa penderita ke rumah sakit terdekat apabila terjadi serangan jantung mendadak karena setiap menit waktu sangat berarti bagi keselamatan hidup penderita.
“Begitu kena serangan jantung jangan tunda waktu untuk menghubungi petugas kesehatan atau segera bawa langsung ke rumah sakit untuk mendapat penanganan secepatnya,” jelasnya.
Dokter Widya menambahkan sangat penting dilakukan medical check up jantung terutama pada orang-orang yang memiliki gejala atau faktor risiko penyakit jantung.
“Apabila tidak memiliki gejala maupun faktor risiko, sebaiknya medical check up jantung sudah mulai dilakukan pada usia di atas 40 tahun untuk laki-laki dan di atas 50 tahun atau setelah menopause untuk wanita,” terangnya. (dha)