Cairkan Bantuan BLT Dibuleleng Baru 14 Desa Siap

SINGARAJA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Dalam pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dimana sebanyak 14 desa yang ada di Kabupaten Buleleng dinyatakan siap guna membagikan BLT dari jumlah desa sebanyak 129 desa. Artinya kesiapan para desa dalam pembagian BLT masih sangat rendah mengingat kesiapan desa-desa yang ada tidak ada setengah dari jumlah desa. Hal itu diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat dikonfirmasi, Selasa (12/5/2020).

 

Dimana menurut Suyasa dalam pencairan yang dilakukan pihak desa ditarget rampung dua minggu kedepan semua BLT yang ada di masing-masing desa bisa dirampungkan.”Dari jumlah desa yang ada sebanyak 129 desa namun yang sudah menyatakan siap baru 14 desa yang lainnya belum namun kami menargetkan kepada semua desa bisa merampungkan BLT dua minggu kedepan semua sudah klop,”tegasnya.

Bantuan yang nantinya dicairkan merupakan penangkal jarring social ditengan pandemic Covid 19 yang terjadi. Data yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng menyebutkan, 14 desa tersebut tersebar di tujuh kecamatan. Rinciannya Desa Pejarakan, Pengulon, Kalianget, Pangkungparuk, Banyuseri, Pancasari, Ambengan, Padangbulia, Patemon, Tukadmungga, Bulian, Pakisan, Kubutambahan dan Bondalem.

Total KPM dari 14 desa tersebut sebanyak 2.454 KPM. Selain bantuan BLT dari Dana Desa, pemerintah pusat sebut Suyasa juga menggelontorkan Bantuan Sosial tunai (BST) dari Kemensos RI. Proses verifikasi dan validasi data pun telah dilaksanakan. Hasilnya, dari 76 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Buleleng, maka yang tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 5.404 KPM. Dari jumlah tersebut, perbekel pun diminta melakukan verifikasi dan Validitas. Setelah diverifikasi dan validasi, hasilnya sebanyak 2.202 KPM yang layak menerima BTS.

BACA JUGA:  Gunawan, Tarif Parkir Sesuai Perbup

”Sehingga 2.202 yang ada dalam DTKS, itulah yang kami cairkan di bulan April, Mei dan Juni. Nominalnya Rp 600 ribu per bulan,” imbuh Suyasa. Bantuan inipun sebut Suyasa akan dicairkan secepatnya karena sudah by name by dress. Terlebih, pihaknya sudah mendapat ijin dari kejaksaan untuk melakukan pencairan. Teknisnya, pencairan akan bekerjasama dengan PT Pos.

”Jadi tidak perlu sulit membagikan. Nanti PT Pos yang membagikan sesuai dengan alamatnya masing-masing,”jelasnya. Selebihnya sebanyak 3.202 KPM diduga tidak tercatat sebagai penerima BST. Alasannya sebut Suyasa pun beragam.”Bisa sudah keluar dari desa, ada yang sudah meninggal, ada yang menikah di daerah lain, ada yang meningkat kemampuan ekonominya,” bebernya.(ags).

Scroll to Top