GIANYAR-fajarbali.com | Bupati Gianyar mengangkat I Wayan Mawa sebagai Kepsek SMPN 1 Gianyar menggantikan Made Bawa yang memasuki usia pensiun. Penyerahan SK pengangkatan dilaksanakn di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, turut hadir Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II), I Made Suradnya, Kepala Dinas BKPSDM Kabupaten Gianyar I Wayan Wirasa, dan Kadisdik Gianyar.
Bupati dalam arahannya menyampaikan ada beberapa kepala sekolah yang masa jabatannya melewati batas waktu menurut aturan, ada yang sudah pension dan ada untuk penyegaran. Diharapkannya, mutasi kepala sekolah ini, yang dilakukan bertepatan dengan dibukanya kembali proses belajar mengajar (PBM) tatap muka, mampu menyegarkan suasana sekolah.
“Saya berharap saudara-saudara sekalian bisa membuktikan diri, bahwa memang pantas dan layak diangkat sebagai kepala sekolah,” harap Bupati Mahayastra.
Baca Juga :
PTM Dimulai, Armada Angkutas Siswa Gratis Siap Beroprasi, Dishub Gianyar Siapkan Seluruh Armada
Siswa dan Orang Tua Murid Sambut Sekolah PTM, Bupati Mahayastra Siapkan Angkutan Siswa Gratis
Ditambahkannya, tanggung jawab bukan saja kepada diri sendiri, pemerintah, bangsa dan negara, namun yang lebih utama adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dipesankan agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang tugas kepala sekolah, serta membina hubungan baik dengan rekan kerja sesama guru dan komite sekolah.
Tidak lupa Bupati Mahayastra menekankan kepada kepala sekolah supaya mematuhi pedoman aturan yang berlaku, sehingga apapun yang dikerjakan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
I Wayan Mawa yang kini ditugaskan sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Gianyar akan melanjutkan program Kepsek sebelumnya. Di samping itu yang menjadi sasaran dirinya adalah pengembangan pendidikan karakter anak karena menurutnya karakter anak, serta untuk terobosan yang akan dilakukan di masa pandemi, dirinya ingin membuat klinik mapel, dimana anak-anak bisa berdiskusi dengan guru atau dengan tutor sebayanya mengenai mata pelajaran. Untuk PTM, dalam kelas akan diisi 18 siswa, dengan jarak duduk 1,5 meter. Siswa belajar di sekolah hanya 2 jam dan tidak ada jam istirahat. (sar)