Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Nyekah Br. Adat Karang Dalem II Imbau Masyarakat Tetap Melaksanakan Prokes

(Last Updated On: 29/07/2021)

Badung – fajarbali.com | Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi anggota DPRD Provinsi Bali daerah pemilihan Badung I Bagus Alit Sucipta menghadiri puncak karya pitra yadnya/nyekah, krama Banjar Adat Karang Dalem II, Desa Adat Karang Dalem, Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (24/7/2021) di Wantilan Pura Dalem Karang Dalem.


Dimasa PPKM Darurat, pelaksanaan karya sudah mentaati protokol kesehatan pencegahan covid-19 yang sangat ketat. Hadir pula Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, Perbekel Bongkasa Pertiwi, Bendesa Adat Karang Dalem serta Kelian Dinas dan Adat se-Desa Bongkasa Pertiwi.

Bupati Giri Prasta merasa bangga, karena krama Karang Dalem II sudah melaksanakan yadnya yang utama yaitu memukur sebagai dharmaning leluhur, ditengah mewabahnya virus korona dengan tetap mematuhi prokes ketat. Bupati menyadari kondisi saat ini dapat disebut “sabsab gering merana” dengan adanya wabah Covid-19.

Baca Juga :
DPMP2TSP Tabanan Sumbang PAD Rp 2,7 Miliar Ditengah Pandemi
Tim Yustisi Kota Denpasar Bagikan Sembako dan Pantau Prokes di Kelurahan Tonja

“Wabah ini adalah milik semesta dan kami di Badung sudah melaksanakan upaya niskala dengan upacara nangluk merana. Secara sekala menghimbau masyarakat tetap melaksanakan prokes, melakukan tracing, testing, treatment, vaksinasi serta memenuhi kecukupan oksigen,” terangnya. 

Selain itu Bupati juga memerikan BLT kepada masyarakat Badung. “Saya mengambil kebijakan politik, out of the box, keluar dari zona nyaman. Meskipun sedikit ini wujud perhatian pemerintah kepada krama. Artinya wujud sayang tiang ke krama metu saking manah suci ning nirmala anggen krama sareng sami,” imbuhnya.

Mengenai karya manusa yadnya dan pitra yadnya ini, atas nama pemerintah Badung Bupati sangat mendukung, karena melalui karya ini sebagai sebuah tanggung jawab dari pemilik sawa untuk menyucikan atma setelah diaben menjadi pitara dan melinggih di merajan rong tiga menjadi dewa hyang guru.

Karya pitra yadnya dapat disebut memukur kinembulan yang dilakukan bersama-sama dan bergotong-royong. Diharapkan kepada keluarga pemilik sawa khususnya dapat mengikuti setiap rangkaian upacara dengan baik. Seperti ngangget don bingin, murwa daksina, meprelina, meajar-ajar hingga ngelinggihan.

“Ini sebuah proses yang harus diikuti guna mengantarkan atma menuju sorga,” terangnya.

Sementara itu Ketua Panitia Karya I Nyoman Buda mengatakan, pelaksanaan karya nyekah telah sesuai dengan perarem banjar. Bila sudah ada sawa 25 atau sudah 3 tahun, karya nyekah akan dilaksanakan. Untuk tahun ini peserta nyekah berjumlah 34 sawa, metatah 47 orang, mepetik dan metelubulanan 58 orang.

“Hingga tahun ini sudah 8 kali kami melaksanakan yadnya seperti ini,” jelasnya. 

Mengenai biaya bersumber dari swadaya pemilik sawa masing-masing mengeluarkan dana 1 juta, juga bantuan dari pemerintah Desa Bongkasa Pertiwi dan punia krama banjar serta masyarakat lainnya.

“Rencana anggaran biaya kurang lebih menghabiskan sebesar 180 juta,” ujarnya.

Ditambahkan, dudonan karya telah dimulai, 9 Juli 2021 dengan matur piuning, 17 Juli 2021 nanceb, 22 Juli 2021 ngangkid dan memben, 23 Juli 2021 ngangget don bingin, ngajum sekah dan ngekeb, 24 Juli 2021 puncak karya, mapurwa daksina, metatah, mepetik, metelubulanan, 25 Juli 2021 meprelina, nyegara gunung, 26 Juli 2021 mamitan ring khayangan tiga, 27 Juli 2021 ngelinggihan. (put)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kelanjutan PPKM Darurat Belum Jelas, Disdikpora Bangli Belum Rekomendasikan PTM

Kam Jul 29 , 2021
Dibaca: 21 (Last Updated On: 29/07/2021)Bangli- fajarbali.com | Sesuai ketentuan yang berlaku, sejatinya pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diperpanjang hingga Minggu (25/07/2021) telah berakhir. Hanya saja, sejauh ini Pemerintah Daerah belum berani mengambil kebijakan untuk membuka sepenuhnya sektor-sektor atau kegiatan masyarakat yang selama ini dibatasi. Pasalnya, kepastian […]

Berita Lainnya