Bupati I Gede Dana meninjau bencana banjir bandang di banjar Dinas Sega, Desa Bunutan
AMLAPURA-fajarbali.com I Bupati Karangasem I Gede Dana kembali melanjutkan pemantauan dampak bencana air bah. Seperti Rabu (19/10) kemarin, bupati meninjau ke Desa Bunutan, dan Desa Tri Bhuana. Di dua tempat itu, banjir bandang merusakan akses infrastruktur serta menghanyutkan 15 sepeda motor. Bupati juga mengeluarkan himbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan mengingat dalam beberapa hari kedepan masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
Bupati Gede Dana mengawali turun ke Banjar Dinas Sega, Desa Bunutan. Ditempat itu, banjir bandang menghanyutkan bebatuan, kayu besar serta 15 sepeda motor milik warga. Bahkan, dua sepeda motor hingga saat ini belum ditemukan. Sedangkan, 59 KK di lingkungan Pekarangan Banjar Dinas Sega juga terilosir. Hal serupa juga terjadi di banjar Dinas Basangalas,Desa Tri Bhuana, kecamatan Abang, sebanyak 17 KK terilosir dan harus mengungsi lantaran akses jalan di banjar Dinas Basangalas Kangin mengalami rusak parah akibat dari meluapnya air sungai mati di tempat tersebut.
Kepala Wilayah, Banjar Dinas Sega, I Komang Kariana,mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Senin (17/10) lalu itu kejadianya sangat cepat. Saat itu, hujan seharian yang membuat air dari pegunungan cukup besar. Selain menganyutkan sepeda motor milik warga, juga menghanyutkan salah satu warga yang beruntungnya bisa diselamatkan karena tersangkut di ranting pohon. “Saya baru mengetahuinya sekitar pukul 19.48 wita, kejadianya secara tiba-tiba,sehingga warga tidak sempat memindahkan sepeda motornya,” ujarnya.
Dikatakannya, dari 15 sepeda motor yang hanyut hingga saat ini dua sepeda motor belum bisa ditemukan. Selain itu, sebanyak 59 KK atau 177 jiwa yang merupakan warga lingkungan Pekarangan saat ini terisolir karena akses jalan hancur. Pun demikian, akses jalan di lingkungan Asah hampir terputus karena banyaknya batu-batu besar dan kayu besar yang di bawa oleh arus air. “Akses Jalan Bunutan-Sega, bisa terelawati tapi harus berhati-hati, karena rentan jebol,” ujarnya lagi.
Sedangkan, di Banjar Dinas Basangalas Kangin, Desa Tri Bhuana, air sungai mati yang meluap hingga menyebabkan akses jalan terputus. Bahkan, aspal jalan banyak terkelupas dan menyisakan lubang yang cukup besar. Perbekel Tri Bhuana, I Nyoman Kerti mengatakan, akses jalan dari Basangalas Kangin menuju Pura Pemaksan tidak bisa dilewati. “Itu Sungai mati, airnya ada saat musim hujan, tetapi saat itu tiba-tiba air sungainya meluap karena cukup besar, ada 17 KK di Banjar Basangalas Kangin harus mengungsi, kejadianya sekitar pukul 19.00 wita,” ujarnya.
Sementara itu, bupati Karangasem I Gede Dana menghimbau kepada masyarakat Karangasem untuk tetap waspada ditengah cuaca ekstrem. Apalagi, kata bupati, di prediksi cuaca ekstrem akan terjadi beberapa pekan kedepan sehingga butuh kewaspadaan masyarakat. Pihaknya meminta masyarakat yang berada di rawan bencana untuk sementara waktu bergeser ketempat yang aman terutama malam hari dan saat terjadi hujan. “Sementara mengungsi dulu, cari tempat yang aman saat malam dan kalau turun hujan,” ujarnya.
Dampak bencana akibat derasnya air hujan sehingga menyebabkan banjir bandang dan longsor ini, kata bupati, hampir terjadi di seluruh wilayah Kecamatan di Karangasem. Pihaknya pun, katanya, sudah meminta jajaranya untuk melakukan assessment ditempat yang tedampak. Setalah itu, barulah dilakukan penanganan sehingga masyarakat tidak sampai terisolir lagi. “BPBD,DPUPR dan para camat secepatnya melakukan pendataan, setelah itu lakukan penanganan,” ujarnya lagi. W-016.
Save as PDF