Bupati Bangli Minta Generasi Milenial Tak Malu Jadi Petani

Loading

BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Bupati Bangli I Made Gianyar meminta masyarakat, khususnya generasi muda atau kaum milenial di Bangli tidak malu menjadi petani.

Menurutnya, selain pekerjaan mulia, pekerjaan petani juga bisa menjadikan seseorang sukses, asal dijalani dengan serius. Hal ini disampaikan Bupati Made Gianyar saat meresmikan Harchery (penetasan) Cabang Bangli milik PT. Sumber Unggas Indonesia, di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut Bangli, Senin, (18/2/2019).

Ia juga mengatakan, meskipun menjadi seorang Bupati, ia juga sudah mulai menjadi petani dan melihara beberapa ekor sapi. “Sekarang Bupatinya saja menjadi petani dan melihara sapi, masak masyarakatnya masih ada yang malu jadi petani. Saya pagi-pagi sebelum kekantor sudah nyabit (cari rumput) disawah. Saya ingin anak-anak muda termotivasi dan bangga menjadi petani”terangnya.

Ia menambahkan, dari dulu masyarakat Bangli memang sebagian besar beternak ayam, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun untuk kepentingan upacara keagamaan. Menurutnya, Bangli memiliki potensi pertanian dan peternakan yang sangat luar biasa. Ia mengatakan, saat ini produksi ayam petelor yang sebagian besar ada didaerah susut, produksinya sudah sangat luar biasa, bahkan pemasarannya sudah sampai kedaerah timur. Peternakan sapi, itik, ayam pedaging juga sudah sangat luar biasa. “Di Bangli sudah banyak sekali orang sukses karena jadi petani. Untuk itu, saya minta generasi muda tidak ragu jadi petani”pintanya.

Terkait dengan keberadaan Harchery di Kabupaten Bangli, Bupati Made Gianyar menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada PT. Sumber Unggas Indonesia yang sudah memilih Kabupaten Bangli sebagai tempat penetasan ayam. Menurutnya, dengan keberadaan Harchery di Kabupaten Bangli, petani yang ingin mengembangkan ayam lokal tidak akan kesulitan lagi mencari bibit. Apalagi harga yang ditawarkan Harchery ini sangat kompetitif yang tentunya akan memberikan dampak luar biasa bagi perkembangan peternakan di Kabupaten Bangli. “Dengan keberadaan Harchery, sekarang petani yang ingin mengembangkan ayam lokal sudah sangat dimudahkan. Saya dengar PT. Sumber Unggas Indonesia berencana membuat breeding (mengembangbiakan hewan ternak yang dalam hal ini ayam). Saya ingin program ini (breeding) bisa kembali dibawa ke Bangli. Sehingga sebagai daerah konservasi, masyarakat Bangli bisa bisa sejahtera melalui pertanian”harapnya.

BACA JUGA:  Ombudsman Bali Gelar Konsiliasi Penyelesaian Kasus Seleksi Kaur Desa Yangapi

Sementara itu Kepala PT Sumber Unggas Indonesia Naryanto mengatakan, hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi peternak unggas loka di Bali, karena Harchery yang diresmikan hari ini merupakan Herchery terbesar yang ada di luar Pulau Jawa, dengan kapasitas produksi mencapai 24 ribu ekor ayam kampung setiap hari. Ia berharap, kedepan keberadaan Harchery ini bisa membawa ungas lokal semakin Berjaya dan menjadi tuan rumah di Bali.

Selain itu, keberadaan Harchery juga diharapkan membawa peternak ayam lokal di Bali lebih bergairah, karena bisa dapat bibit ayam Day Old Chicken (DOC) dengan harga yang lebih kompetitif. “Selama ini peternak diluar jawa selalu dibebani oleh harga transport dan DOC yang lebih mahal dua sampai tiga ribu rupiah per ekor. Oleh karenanya, keberadan Harchery di Bangli akan jauh lebih menekan biaya produksi. Jadi bisa meringankan beban peternak lokal Bali” terangnya.

Ia menambahkan, dalam satu minggu, Harchery di Bangli bisa menghasilkan 48 ribu ekor DOC. Sehingga jika dikalkulasi, dalam waktu satu tahun bisa menghasilkan 2,5 juta ekor DOC ayam kampung. “Saat ini produksi DOC yang dihasilkan disini, lebih dipreoritaskan untuk kepentingan lokal Bali, sisanya baru dikirim ke NTB, NTT dan daerah Indonesia timur lainnya” pungkasnya.(ard)

Scroll to Top