NEGARA – fajarbali.com | Serangkaian menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1940, diawali dengan upacara pemelastian pralinggan Ida Betara ke Segara, Rabu (14/3/2018). Pelaksanaan melasti dilakukan pada masing-masing kecamatan.
Tampak Bupati Jembrana, Putu Artha bersama istri, Ni Kade Ari Sugianti Artha hadir mengikuti persembahyangan leluhur sekaligus memantau jalannya pemelastian. Hadir juga Sekda Jembrana, I Made Sudiada serta para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jembrana.
Artha secara marathon melakukan pemantauan mulai dari Pura Segara Desa Yeh Kuning Kecamatan Jembrana, Pura Segara Pengambengan di Desa Pengambengan Kecamatan Negara dan Pura Segara di Desa Candikusuma Kecamatan Melaya.
Sementara Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, juga melakukan pemantauan dan persembahyangan di Pura Segara di pantai Pangyangan Desa Pangyangan Kecamatan Pekutatan. Tampak ribuan umat, terutama anak anak remaja dan orang tua berbusana adat ke pura mengikuti prosesi upacara pemelastian.
Bupati Artha seusai melakukan pemantauan meminta kepada umat Sedharma agar dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi senantiasa menjalankan catur brata penyepian. Upacara pemelastian ini merupakan salah satu bentuk upacara pembersihan alam secara niskala agar umat dalam menjalankan Hari Raya Nyepi mendapatkan keteduhan batin. Selain itu, Artha juga meminta dalam perayaan Hari Raya Nyepi pada semua umat, supaya tetap menjaga toleransi sehingga selama perayaan Hari Raya Nyepi tahun Caka 1940 senantiasa berjalan penuh kedamian. “Setelah pemelastian akan dilanjutkan dengan berbagai prosesi lainnya seperti pawai ogoh ogoh upacara pecaruan, dan puncaknya nanti tepat pada hari Sabtu 17 Maret 2018,” ujarnya. W-003