Bupati Wayan Adi Arnawa, bersama Wabup Bagus Alit Sucipta, melaksanakan kunjungan kerja sekaligus melaksanakan Rakor di Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) Jimbaran, Kuta Selatan, Kamis (21/8).
MANGUPURA-Fajarbali.com | Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, bersama Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta, melaksanakan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) di Jimbaran, Kuta Selatan, Kamis (21/8). Kegiatan ini merupakan upaya konkret komitmen Pemkab Badung dalam memperluas akses pelayanan kesehatan, meningkatkan pemerataan fasilitas medis, serta memperkuat infrastruktur kesehatan yang berdaya guna bagi masyarakat, Kabupaten Badung khususnya di wilayah Kuta Selatan.
Kunjungan diawali dengan peninjauan fasilitas medis yang tersedia di RS Unud, Bupati dan Wabup Badung secara langsung mengidentifikasi kebutuhan prioritas guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif. Selain itu, rombongan juga melakukan observasi terhadap sejumlah lahan di kawasan Universitas Udayana yang dinilai memiliki potensi strategis untuk pengembangan infrastruktur pendukung kawasan Kuta Selatan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan rapat koordinasi bersama jajaran pimpinan Universitas Udayana. Rakor ini berfokus pada eksplorasi bentuk kerjasama institusional antara Pemkab Badung dan Universitas Udayana, meliputi penguatan kapasitas Rumah Sakit, peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, akselerasi inovasi pelayanan publik berbasis akademik, serta pembangunan infrastruktur berorientasi jangka panjang.
Dalam sambutannya, Bupati Wayan Adi Arnawa menekankan bahwa pembangunan sektor kesehatan harus didasarkan pada strategi perencanaan dan pembiayaan yang efektif serta berorientasi langsung pada kebutuhan masyarakat. “Setiap alokasi anggaran publik harus menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat. Badung tengah menghadapi kompleksitas tantangan infrastruktur dan pelayanan dasar. Tidak mungkin kita hanya bergantung pada dana transfer pusat, terlebih alokasinya terus mengalami penurunan signifikan. Oleh sebab itu, pemerintah daerah harus berinovasi dengan memanfaatkan potensi dan aset yang ada, termasuk aset strategis Universitas Udayana, untuk menghasilkan nilai tambah bagi kesejahteraan publik,” ucapnya.
Ditegaskan pentingnya pengembangan berbasis rencana induk (master plan) yang holistik dan berkelanjutan di kawasan Unud. Dalam konteks ekonomi regional, Bupati juga menyoroti dinamika pertumbuhan pariwisata yang berdampak pada eskalasi harga tanah. Sejak 2012, Pemkab Badung telah menerapkan kebijakan penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 100 persen terhadap lahan non-komersial sebagai upaya proteksi sosial. “Kawasan Badung Selatan memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai kota terintegrasi yang memadukan pusat pendidikan, layanan kesehatan, dan aset budaya. Oleh karena itu, penyusunan master plan yang komprehensif menjadi keharusan, sehingga arah pembangunan RS Unud beserta kawasan sekitarnya benar-benar memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat. Kebijakan fiskal ini memerlukan klasifikasi yang jelas agar implementasinya tepat sasaran. Lahan pertanian dan irigasi masyarakat harus mendapatkan perlindungan, sementara lahan komersial harus dikelola secara proporsional melalui mekanisme subsidi silang. Dengan demikian, keseimbangan antara kepentingan sosial, ekonomi, dan hukum dapat terjaga,” tegas Bupati.
Sebagai tindak lanjut, Bupati Adi Arnawa menyerahkan draf adendum kerjasama dari Pemkab Basung kepada Rektor Universitas Udayana, sekaligus mendorong percepatan penyelesaian master plan pengembangan kawasan Unud. Dokumen ini diarahkan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat dan ruang publik berfungsi ganda berupa taman kota. Ia berharap dari kunjungan ini menghasilkan kesepahaman strategis antara Pemkab Badung dan Universitas Udayana untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam pembangunan ekosistem layanan kesehatan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga menjamin peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Badung serta Bali secara keseluruhan.
Rektor Unud I Ketut Sudarsana ,menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkab Badung. Rektor menegaskan bahwa Universitas Udayana memiliki potensi akademik besar, dengan 13 fakultas, 1 program pascasarjana, lebih dari 36.000 mahasiswa, 1.700 Dosen, dan 247 Profesor. Namun, diakui pula bahwa perkembangan RS. Unud dalam beberapa tahun terakhir belum optimal. Oleh karena itu, pihak universitas menugaskan tim kajian untuk merumuskan langkah revitalisasi. “Kami berkomitmen untuk menghidupkan kembali fungsi Rumah Sakit ini. Dengan dukungan pemerintah daerah, RS Unud akan kami kembangkan sebagai pusat pendidikan, penelitian, sekaligus pelayanan kesehatan masyarakat yang unggul. Selain itu, Unud juga menawarkan kerjasama di bidang pengembangan Rumah Sakit Hewan, Klinik Hewan, dan pusat penitipan hewan, yang dinilai semakin relevan dengan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan hewan di Bali, terutama di kalangan ekspatriat,” jelasnya.
Hadir pada kegiatan tersebut Sekda Badung IB. Surya Suamba beserta para Kepala OPD terkait, Tim Perumus Kebijakan, Direktur RS Unud, Prof. Anak Agung Wiradewi Lestari beserta jajaran.W-004