Sidak yang digelar sore hari itu untuk memastikan kondisi makanan, bebas dari bahan pengawet yang dilarang BPOM. Sidak makanan takjil buka puasa sendiri menyasar sejumlah makanan olahan seperti kolak pink, lapis pink, gula es, tahu, ikan goreng, pepes pindang, bakso, krupuk, puding, rengginang, mutiara, dan bumbu pelecing. Selain itu, petugas BBPOM ini juga mengambil sejumlah sample makanan untuk dilakukan pemeriksaan.
“Sidak makanan ini difokuskaan terhadap takjil, ada 22 sampel makanan yang diambil untuk diperiksa,” ujar Kepala BPOM Bali, Ni G.A.N Suarningsih.
Baca Juga :
Desa Kertha Mandala, Berharap Program Penanggulangan Dampak Covid-19
Peduli Lingkungan, Wakil Ketua DPRD Bangli Perkenalkan Eco Enzyme
Dari 22 sampel makanan yang diambil, kata Ni G.A.N Suarningsih, setelah diperiksa semuanya negative, artinya makanan olahan itu aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. BPOM pun, akan terus melakukan sidak selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri ini untuk melindungi kesehatan dari produk tangan olahan yang tak memenuhi ketentuan.
“Khusus di Ramadhan dan Idul Fitri, BBPOM akan melaksanakan intensifikasi pengawasan terhadap makanan olahan,”ucapnya lagi.
Sidak yang digelar sebutnya, Pihaknya juga melibatkan Dinas Kesehatan Karangasem,dan Dinas Perindustrian, Perdagangan Kabupaten Karangasem, serta dari Dinas Ketahanan Pangan Karangasem. Seandainya dalam sidak ditemukan ada pelanggaran, BPOM akan segera menindaklanjuti sesuai ketentuan ada.
Selain itu, BPOM akan terus mengawal keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan melakukan pengawasan rutin meenjelang Hari Raya. Sosialisasi, Komunikasi, Informasi, seerta Edukasi ke masyarakat terkait cara ritel pangan yang baik.
“Selain Pelatihan pengujian bahan berbahaya di Desa, kami juga akan melakukan pendampingan kepada UMKM dan pelaku usaha agar senantiasa dilakukan supaya menghasilkan produk yang aman, bermutu, dan berdaya saing,” ucapnya lagi. (bud)