https://www.traditionrolex.com/27 Bubarkan Balapan Liar, Pelajar Disetrum dan Kakinya Diinjak Hingga Patah, Oknum Polisi Dipropamkan - FAJAR BALI
 

Bubarkan Balapan Liar, Pelajar Disetrum dan Kakinya Diinjak Hingga Patah, Oknum Polisi Dipropamkan

(Last Updated On: 29/09/2021)

DENPASAR -fajarbali.com |Tragis dan mengerikan. Begitulah yang dialami pelajar kelas III SMP berinisial Made R (14) yang menjadi korban kebrutalan oknum Polisi saat membubarkan balapan liar dikawasan Bypass Sanur, pada Sabtu 5 September 2021 dinihari. Selain kaki kanannya diinjak-injak hingga patah, pelajar ini disetrum bak seorang penjahat dan mulutnya dipukul hingga berdarah. 

Parahnya dalam kondisi kaki kanan patah, ia dipaksa mengambil motornya dengan cara duduk sambil menyeret kedua kakinya. Tidak terima anaknya dianiaya oknum Polisi, orang tua korban melaporkannya ke Bid Propam Polda Bali, pada Selasa 28 September 2021. 

Sumber menyebutkan, aksi brutal oknum Polisi yang belum diketahui identitasnya ini terjadi pada Sabtu 5 September 2021 sekitar pukul 02.00 Wita. Bermula Made R berboncengan dengan teman wanitanya melintas di Jalan By Pass Sanur, usai nonton balap liar. 

Lantaran sudah larut malam, Made R bersama temanya hendak pulang ke rumah masing-masing. Tapi setibanya di depan The Hub Sanur rombongan pelajar ini dicegat beberapa aparat kepolisian. Akibatnya mereka pun panik dan kabur termasuk korban Made R. 

Nahas, saat akan memutar balik, motor Honda Vario yang digunakan Made R ditendang seorang oknum polisi hingga terjatuh. Korban asal Banjar Balun, Padang Sambian Denpasar Barat ini ketakutan dan memilih kabur meninggalkan motornya yang terjatuh. 

“Korban lari menelusuri median jalan sedangkan teman wanitanya lari menyeberang diselamatkan satpam penjaga ruko,” beber sumber Rabu 29 September 2021. 

Sementara itu, korban Made R terus berlari dan dikejar oknum Polisi berpakaian preman. Setibanya di depan The Hub, korban mendorong oknum Polisi itu hingga terjatuh. 

Tidak terima didorong, oknum Polisi itu mengeluarkan alat setrum dan mengarahkan ke paha korban. Akibatnya korban terjatuh. Masih dalam keadaan terjatuh, oknum Polisi itu kembali menyetrum bagian rusuk dan kaki korban serta menginjak-injaknya hingga patah. 

Kesadisan oknum Polisi ini tidak berhenti sampai disitu. Ia bahkan kembali memukul mulut korban hingga berdarah. Ia juga menyuruh korban untuk mengambil motornya. 

“Korban sudah berteriak mengatakan kakinya patah tapi oknum Polisi itu memaksanya mengambil motor. Sehingga korban dalam posisi duduk menyeret kakinya yang patah menuju motornya. Oknum Polisi ini sadis,” beber sumber. 

Beberapa saat kemudian, Made R meminta oknum polisi ini menelpon orang tuanya untuk menjemputnya. Tak lama datanglah Polisi lainnya mengenakan pakaian seragam dan senjata lengkap menanyakan apa yang terjadi kepada oknum Polisi tadi. “Selanjutnya, Polisi berpakaian lengkap ini menelpon orang tua korbab,” ujar sumber. 

Yang mengenaskan, setelah orang tuanya tiba dilokasi mereka kaget melihat anaknya duduk dipinggir jalan sambil memegang kaki kanannya yang patah. Bapaknya menanyakan siapa yang melakukan ini. Anaknya langsung menunjuk oknum Polisi tersebut. 

“Anaknya menunjuk oknum Polisi itu. Bahkan oknum itu sempat ikut menggendong korban ke mobil untuk dibawa ke RS Bross Renon,” beber sumber. 

Tiba di RS Bross Renon, tim dokter menyatakan korban harus dioperasi karena kaki korban yang patah tepat di tulang keringnya. Akibatnya selama 2 hari korban dirawat. Sejauh ini tidak ada permintaan maaf atau polisi yang menjenguk anaknya. “Karena tidak ada niat baik dari oknum polisi itu orangtua korban pilih lapor ke Propam Polda Bali,” kata sumber mengakhiri. 

Soal dilaporkannya anggota Polisi ke Bid Propam Polda Bali dibenarkan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi saat dihubungi wartawan, Rabu 29 September 2021. 

Namun kata Kombes Syamsi pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah tindakan kekerasan tersebut dilakukan oknum anggota Polisi. Pasalnya, korban dan pelapor juga tidak bisa mastikan apakah pelaku adalah anggota polisi. 

“Jadi, belum bisa dikatakan yang melakukan kekerasan terhadap korban adalah anggota polisi. Kami masih menyelidikinya sebab pelapor juga tidak bisa memastikan pelapornya seorang anggot polisi,” terang perwira melati tiga dipundak ini kepada wartawan (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Belasan Lingga, Diduga Situs Kerajaan Ditemukan di Desa Bakas Klungkung

Rab Sep 29 , 2021
Dibaca: 16 (Last Updated On: 29/09/2021)SEMARAPURA-fajarbali.com | Belasan lingga yang diyakini sebagai peninggalan zaman Kerajaan Klungkung ditemukan di Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Tepatnya di kawasan Bukit Merajan, Subak Gombeng Klod, Banjar Kawan, Desa Bakas. Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkungpun diminta untuk segera melakukan kajian. Apalagi pihak desa berencana untuk mengembangkan potensi tersebut sebagai objek […]

Berita Lainnya