BKKBN Bali menerima penghargaan Apresiasi Dalduk.
DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali, berhasil memborong dua Penghargaan Apresiasi Dalduk (Pengendalian Penduduk).
Penghargaan diserahkan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala BKKBN Tavip Agus Rayanto, di sela Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Bidang Pengendalian Penduduk II Tahun 2024, Senin (9/9/2024) di Soreang, Bandung, Jawa Barat.
Bali dinilai sebagai provinsi dengan jumlah terbanyak memasukan total Indikator Program Bangga Kencana dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Jumlah paling banyak memasukan total Indikator Utama Program Bangga Kencana dalam Dokumen RPJMD.
Rakortek tersebut diikuti seluruh tim Kedeputian Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat dan Tim Kerja Dalduk Perwakilan BKKBN Provinsi se-Indonesia.
Dikonfirmasi terkait prestasi tersebut, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr, Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS., mengaku sangat bersyukur dan berbangga.
Capaian tersebut, menurutnya, berkat dukungan yang luar biasa oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD KB) Provinsi/Kabupaten/kota se Bali sebagai langkah strategis untuk menjamin program Bangga Kencana sudah terlaksana dengan baik oleh pemerintah daerah yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai kebijakan, isu dan indikator Bangga Kencana ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah.
“Bali menjadi provinsi yang paling banyak memasukkan Indikator Program Keluarga Berencana sesuai Permendagri 86 tahun 2017 sebanyak 17 Indikator dari 26 Indikator paling banyak diantara 34 Provinsi dan 7 indikator Program Bangga Kencana dari 22 indikator Program Bangga Kencana sesuai RPJMN 2020-2024," tuturnya.
"Terima kasih buat semuanya atas kerja keras, dukungan dan pelaksanaan Indikator Bangga Kencana, semoga pada tahun depan bisa lebih meningkat lagi,” imbuh dr. Luh De.
