https://www.traditionrolex.com/27 Bertahan di Tengah Pandemi, Generasi Milenial Diminta Mulai Lirik Dunia Pertanian - FAJAR BALI
 

Bertahan di Tengah Pandemi, Generasi Milenial Diminta Mulai Lirik Dunia Pertanian

(Last Updated On: 05/09/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Dampak pandemi tak hanya berimbas pada sektor pariwisata, namun dirasakan banyak bidang, mulai dari pendidikan hingga dagang dan jasa. Bahkan, segala macam industri banyak yang gulung tikar, lantaran tidak mampu bertahan. Itulah sebabnya sektor pertanian di masa pandemi bisa dipandang sebagai solusi lain dalam mengatasi pagebluk ini.


Praktisi pertanian Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana mengatakan, Indonesia sejatinya negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun sayang, belum termanfaatkan dengan baik. Sumber daya alam misalnya, Indonesia termasuk Bali memiliki lahan pertanian yang luas, namun pemerintah setiap tahun masih mengimpor beras. Ini ironi sekali.

“Mengapa tidak mengembangkan sektor pertanian dengan memberdayakan petani? Jika di negara sendiri banyak petani, mengapa harus mengimpor beras dan kebutuhan pokok lain dari negara lain? Ini berarti ada hal yang perlu dibenahi,” ujarnya, Minggu (29/8/2021) di Denpasar.

Baca juga :
Para Loyalis Ikuti Jejak Muntra Gabung Gerindra, Muntra Bantah Bawa Gerbong
MPR Dorong Pers Gelorakan Empat Pilar Kebangsaan

Menurutnya, petani harus dinomorsatukan dalam sektor kehidupan, terutama dalam situasi pandemi saat ini. Pemerintah harus memegang peran utama dalam memperbaiki sektor pertanian. Dimulai dari pemerintahan paling bawah di tingkat Desa/Kelurahan untuk mengajak petani memperbaiki kualitas dan kuantitas produk perkebunan.

“Pemerintah pusat juga dapat membantu dengan memberikan subsidi pupuk, penyediaan alat-alat pertanian dan bantuan lain yang dapat menambah produktivitas petani,” terangnya.

Namun, fakta di lapangan justru petani yang berada di level bawah mengalami diskriminasi. Pupuk mahal dan langka ketika masa tanam, dan ketika masa panen, harga jual anjlok menjadi murah sekali. Ini yang menjadikan petani merugi. Untuk itu dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Dengan begitu, akan menguntungkan bagi semua. Jika petani bergerak sendiri sedangkan pemerintah melakukan rencana sendiri, petani bisa dipastikan yang akan mengalami kerugian.

Bagus Udayana menambahkan, begitu bermaknanya profesi yang bernama petani ini, dibutuhkan peran aktif dari semua pihak. Ironinya, jumlah petani semakin hari semakin berkurang. Ini ditengarai oleh absennya generasi milenial yang berminat untuk menjadi petani. Padahal petani merupakan profesi mulia yang perlu diregenerasi.

“Mereka yang hidup di era milenial, sudah saatnya mulai melirik dunia pertanian. Menjadi petani bukan tentang mencangkul, membajak sawah, dan segala seluk beluk yang biasa dilakukan di sawah. Menjadi petani milenial bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi dan dunia digital. Misalnya dengan memberdayakan petani melalui aplikasi yang bisa dijadikan sebagai alat kontrol kualitas dan kuantitas produksi, atau ikut turun langsung memberikan pemahaman kepada para petani bagaimana memasarkan hasil panen agar bernilai jual tinggi,” bebernya.

  Selain itu, bisa juga mengadvokasi Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat agar sebisa mungkin memperhatikan nasib petani. Langkah lain yang bisa dilakukan oleh petani milenial adalah, sebisa mungkin memikirikan bagaimana produktivitas petani bisa meningkat dengan memunculkan berbagai ide dan kreativitas yang dimiliki, sehingga dapat menambah nilai produksi dan menjadikan petani sebagai profesi mulia yang layak untuk digeluti. “Dengan begitu, petani yang dulunya dianggap profesi “rendahan”, bisa naik kelas berkat kita yang mau menjadi petani milenial,” tegasnya.  (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Banyupinaruh, Sebagian Pantai Gianyar Sepi

Ming Sep 5 , 2021
Dibaca: 25 (Last Updated On: 05/09/2021)GIANYAR-fajarbali.com | Pantai di Kecamatan Gianyar ditutup untuk umum dan dilarang beraktifitas mandi. Hal ini untuk menghindari kerumunan terutama saat Banyupinaruh. Polsek Gianyar mengucapkan terimakasih kepada warga, telah mematuhi larangan ini.   Save as PDF

Berita Lainnya