Berharap Optimalisasi Rumah Produksi Hewan dan Pengembangan Pariwisata

(Last Updated On: 04/01/2021)

AMLAPURA – fajarbali.com | Desa Pempatan Kecamatan Rendang,Karangasem merupakan salah satu desa penghasil sapi Bali terbesar di Karangasem.

Bahkan, di Desa Pempatan telah berdiri rumah produksi hewan bantuan pemerintah pusat, hanya saja belum berjalan optimal, yang bisa menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar. Disamping itu, Desa Pempatan juga memiliki potensi pariwisata alam yang layak dikembangkan. Pihak desa berharap, Pemprov Bali mengoptimalisasi rumah produksi hewan dan pengembangan pariwisata sehingga mampu menyerap tenaga kerja warga Desa Pempatan. 

 

Perbekel Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, I Nengah Suta, Minggu (3/1/2021), mengatakan, dari 11 banjar dinas di Desa Pempatan, sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perternakan. Suta mengatakan, di desa Pempatan sendiri juga telah terbangun pasar hewan. “Makanya kami butuh peran pemerintah untuk menghidupkan pasar hewan maupun rumah produksi hewan ini,” ujarnya. 

 

Jika tesebut berjalan optimal,pihaknya yakin akan memberikan dampak terhadap 13 ribu jiwa penduduk Desa Pempatan. Selain itu kata Suta, Desa Pempatan yang merupakan jalur wisatawan yang akan ke Kintamani dari Besakih maupun sebaliknya memiliki posisi yang sangat strategis. “Jika wisatawan dari mengunjungi Pura Besakih ingin ke Kintamani-Bangli maupun sebaliknya tentu melewati Desa Pempatan,” ujar Nengah Suta.

 

Pihaknya berharap, pemprov Bali memberikan bantuan untuk mengoptimalisasikan rumah produksi hewan, pengembangan pasar hewan maupun pengembangan pariwisata. (bud).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Rest Area Kaang-Kaang Tak Berfungsi Optimal

Sen Jan 4 , 2021
Dibaca: 15 (Last Updated On: 04/01/2021)AMLAPURA – fajarbali.com | Upaya pemkab Karangasem untuk menekan kendaraan pengangkut galian C agar tidak berjalan beriringan saat mulai naik di bukit Berina, kecamatan Abang dengan membangun rest area tampaknya belum berjalan optimal.  Save as PDF

Berita Lainnya