Berbagai Keistimewaan Warnai Wisuda XLVIII UPMI

UPMI 1

DENPASAR – fajarbali.com | Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali menggelar Wisuda Sarjana XLVIII dan Magister II, serta Dies Natalis XLII di Hotel Prama Sanur Beach Bali, Sanur, Denpasar, Senin, 25 Agustus 2025.

Dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat UPMI Bali, Prof. Dr. I Wayan Widana, S.Pd., M.Pd., itu dilepas sebanyak 204 orang wisudawan, terdiri atas 190 sarjana dan 14 magister.

Rektor UPMI Bali, Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, S.H., M.Hum., menjelaskan 204 wisudawan yang dilepas berasal dari tiga fakultas, yakni Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) sebanyak 86 orang, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sebanyak 33 orang dan Fakultas Sains dan Teknologi sebanyak 85 orang.

Dengan demikian, jumlah alumni sampai Agustus 2025 sebanyak 25.518 orang, yakni masa IKIP PGRI Bali sebanyak 22.832 orang dan UPMI Bali sebanyak 1.286 orang. UPMI Bali merupakan hasil penggabungan antara IKIP PGRI Bali dan STIMIK Denpasar sejak tahun 2020.

Rektor mebeberkan, wisuda periode ini ditandai sejumlah keistimewaan. Untuk pertama kali, UPMI Bali mewisuda mahasiswa yang lulus tanpa skripsi. Dua orang wisudawan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah lulus dengan tugas akhir berupa proyek inovatif karya sastra dan jurnalistik serta tiga orang wisudawan Program Studi Pendidikan Seni Rupa lulus dengan tugas akhir proyek inovatif seni rupa.

Tugas akhir nonskripsi merupakan implementasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang menegaskan pemberian tugas akhir bagi program sarjana dapat berbentuk skripsi, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok.

Permendikbudristek tersebut diterjemahkan oleh UPMI Bali dengan mengeluarkan Keputusan Rektor UPMI Bali Nomor 0030/UPMI/I/2025 tentang Ketentuan Tugas Akhir Program Sarjana dan Program Magister UPMI yang menetapkan bentuk tugas akhir mahasiswa program sarjana dan program magister meliputi tesis, skripsi, prototipe, proyek, publikasi ilmiah, serta penyetaraan prestasi kejuaraan karya tulis ilmiah/nonkarya tulis ilmiah.

BACA JUGA:  34 Tahun Kiprah PNB Tingkatkan Mutu SDM

Mahasiswa yang mengambil tugas akhir proyek inovatif karya sastra/jurnalistik menghasilkan buku kumpulan cerpen dan kumpulan berita kisah yang telah dibedah oleh kritikus sastra dan praktisi jurnalistik pada Selasa, 19 Agustus 2025 lalu.

Sementara tugas akhir proyek inovatif seni rupa telah dipamerkan pada saat ujian tugas akhir pada Juli lalu. Pada saat wisuda, salah satu karya proyek inovatif seni rupa, yakni desain batik, juga turut ditampilkan melalui pagelaran fashion show.

“Ini salah satu terobosan UPMI Bali sebagai bentuk inovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan sesuai dengan visi dan misi UPMI Bali, yakni unggul dan kompetitif berlandaskan tri hita karana,” kata Prof. Suarta.

Rektor Suarta juga menegaskan kembali komitmen UPMI Bali mendukung program Gubernur Bali, Wayan Koster, yakni Satu Keluarga Satu Sarjana. Tak tanggung-tanggung, UPMI Bali membuka 100 kuota mahasiswa baru untuk jalur program Satu Keluarga Satu Sarjana pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026.

Dengan program ini, mahasiswa tak hanya gratis kuliah, namun juga mendapatkan uang saku dari Pemprov Bali senilai Rp 1,4 juta per bulan. “Masyarakat yang memenuhi syarat mengikuti program Satu Keluarga Satu Sarjana ini, silakan bergabung bersama kami di UPMI Bali, karena kuotanya banyak, sampai 100 kursi,” kata Prof. Suarta.

Selain beasiswa program Satu Keluarga Satu Sarjana, UPMI Bali juga menerima mahasiswa dengan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Seperti halnya program Satu Keluarga Satu Sarjana, penerima KIP Kuliah juga gratis kuliah dan mendapatkan uang saku Rp. 1.400.000 per bulan.

Ada pun lulusan terbaik, di antaranya Bagas Febriano Imanuel Hinggijata (Prodi Pendidikan Ekonomi, IPK 3,99), Dwi Prinicila Pramesuari (Prodi Pendidikan Matematika, IPK 3,99), Desak Ayu Dwipa Diana Riska (Prodi Pendidikan Matematika, IPK 3,99).

BACA JUGA:  Belum Bisa Gelar PTM, SMKN I Amlapura Tunggu Perubahan Zona Wilayah Covid-19

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) VIII Dr. Ir. IGL Bagus Eratodi, MT., ASEAN.Eng., mendorong UPMI menindaklanjuti data di lapangan yang menyebut bahwa sebanyak 23 ribu guru belum berkualifikasi sarjana.

"Saya titip kepada pak rektor untuk meneruskan data itu. Kemudian mendorong guru tersebut agar mau kuliah lagi minimal sarjana. Ini sangat penting untuk membuktikan dampak nyata terhadap kualitas pendidikan," jelasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua PGRI Bali diwakili M.Rida, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd., serta undangan lain.

Scroll to Top