(Last Updated On: )GIANYAR-fajarbali.com |Hujan deras pada Senin (17/10/2022) dinihari menyebabkan puluhan titik di wilayah Gianyar alami longsor dan banjir. Di samping itu, puluhan pohon juga bertumbangan sehingga menutup akses jalan. Lima desa di Kecamatan Payangan lumpuh akibat akses jalan tertutup longsor.
Bencana pertama, di Desa Buahan dimana lahan warga longsor dan pohon tumbang. Di Banjar Satung, Desa Buahan dapur milik I Made Lastru, terkena longsoran. Akibat longsor ini, kerugian yang dialami Made Lastru diperkirakan Rp. 50 juta. Bencana kedua, di Desa Puhu, antara lain, pohon tumbang di Jalan Girikusuma, longsor jembatan Susut. Ketiga desa Melinggih, longsor menutup Jalan Raya Banjar Sema menuju Desa Kelusa menyebabkan jalan tertutup dan tidak bisa dilalui oleh Kendaraan.
Longsor juga terjadi di Jalan Raya Mancingan, Banjar Melinggih dan keempat di Desa Bukian, terdapat longsor dan pohon tumbang di Banjar Tiyingan menuju Jalan Desa Bukian. Sedangkan bencana kelima, di Desa Bresela, terjadi banjir di jalan Raya Caming, Desa Bresela menuju Desa Taro Tegallalang. Mengakibatkan pengendara sepeda motor terjatuh. Beruntung pengendara I Marsa asal Banjar Patas, Desa Taro selamat. Namun motornya Honda Scoopy belum ditemukan. Kerugian diperkirakan Rp 6 juta.
Kapolsek Payangan, AKP Putu Agus Ady Wijaya membenarkan titik longsor dan bencana di lima desa di Kecamatan Payangan. Polisi ikut bergabung dengan BPBD Gianyar. “Melakukan pengaturan lalulintas dan menutup sementara jalur lokasi bencana. Membatu BPBD melakukan pembersihan dengan alat yang dimiliki Polsek Payangan,” jelas AKO Ady Wijaya.
Mengatensi bencana, Polsek Payangan menerjunkan 35 pesonel membantu BPBD Gianyar dalam melakukan evakuasi pohon tumbang dan membersihkan jalan akibat longsoran. ”Sampai saat ini Tim dari BPBD Gianyar, Tim Tanggap Bencana dari Brimob Polda Bali dan Polsek Payangan serta para Relawan Bencana di masing-masing Desa sedang melakukan pembersihan material longsoran maupun pohon tumbang,” jelasnya.
Bencana tersebut juga mengakibatkan sambungan induk dan air baku PDAM Gianyar, di Sungai Pausan keruh. Sehingga air tersebut tidak bisa diolah untuk saluran PDAM. Dirut PDAM belum merinci keseluruhan kerugian PDAM, akibat saluran induk terputus. “Air baku di Sungai Pausan berlumpur dan berpasir tidak bisa diolah untuk air baku,” jelas Dirut PDAM, Made Sastra Kencana. Atas kondisi tersebut, sekitar 8.000 pelanggan tidak mendapat air bersih, meliputi wilayah Payangan, Ubud, dan sebagian di sekitar Ubud. “Selebihnya PDAM Gianyar menggunakan pompa, sehingga distribusi air aman,” jelas Sastra Kencana.sar