BBTF 2024 Dibuka, Targetkan Transaksi Rp 8,1 Triliun

(Last Updated On: )
Pembukaan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-10 tahun 2024 di BICC Nusa Dua, Rabu (12/6).

 

MANGUPURA-fajarbali.com | Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2024 resmi dibuka di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Rabu (12/6) yang dihadiri oleh pejabat, pemangku kepentingan pariwisata, sektor swasta dan asosiasi. Dipimpin oleh I Putu Winastra selaku Ketua Komite BBTF 2024 sekaligus Ketua DPD ASITA Bali, event ke-10 ini mengangkat tema “Exploring & Experiencing Sense of Indonesia’s Beauty”.

“Tema tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisata utama dengan menyoroti beragam atraksi wisata, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan membina kolaborasi yang memajukan industri pariwisata. Selain itu, melalui event ini kita harapkan adanya peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan pariwisata untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya dan alam sambil mempromosikan praktik pariwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial,” kata I Putu Winastra.

Ia menyebutkan, BBTF ke-10 ini melibatkan 370 buyer dari 45 negara dan sebanyak 282 perusahaan sebagai seller dari 8 negara seperti Indonesia, Nepal, Timor Leste, China, Usa, Malaysia, South Africa, dan Iran serta 11 provinsi di Indonesia seperti Bali, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Yogyakarta (DIY), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Adapun target transaksi dalam event ini adalah Rp 8,1 triliun. “Ini berarti BBTF sudah qualified menjadi sebuah marketplace B2B. Oleh karena itu negara lain juga melihat ada potensi yang besar di dalam BBTF ini,” ujarnya.

“Merupakan suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh peserta BBTF ke-10 2024 di Bali. Pada momen yang berharga ini, atas nama Panitia BBTF 2024, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mitra dan sponsor kami yang dermawan atas kepercayaannya terhadap BBTF 2024,” sambungnya.

Lebih lanjut, Winastra mengatakan, penting baginya untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan bahwa manfaat pariwisata didistribusikan secara adil dan berkelanjutan, sehingga memungkinkan masyarakat untuk berkembang sambil melestarikan keunikan warisan budaya.

“Sebagai pemangku kepentingan perjalanan dan pariwisata yang bertanggung jawab, kami memiliki tugas untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan memastikan kelangsungan jangka panjang dari destinasi yang kami jelajahi. Bersama-sama kita menerapkan konsep-konsep ini dan mengintegrasikannya ke dalam strategi, kebijakan, dan operasi kita,” pungkasnya. (M-001)

Next Post

Prodi Magister Akuntansi FEB Unmas Denpasar Beri Penyuluhan Pegawai LPD Desa Adat Kukuh, Tabanan

Rab Jun 12 , 2024
Upaya mengantisipasi kredit macet dengan penerapan 5C pada Pemberian Kredit
LPD Kukuh

Berita Lainnya