DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Balai Besar POM (BBPOM) di Denpasar sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik telah melaksanakan Reformasi Birokrasi melalui pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) sejak tahun 2017. Berbagai perubahan dan inovasi telah dilakukan di 6 area perubahan yaitu Manajemen Perubahan, Tata Laksana, SDM, Pengawasan, Akuntabilitas dan Pelayanan Publik dibawah binaan Inspektorat Utama Badan POM.
Kepala BBPOM di Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menerangkan bahwa pada tahun 2019 BBPOM di Denpasar telah berhasil meraih predikat WBK dari Kementerian PANRB. Pembangunan Zona Integritas ini secara konsisten terus dilaksanakan dengan inovasi-inovasi baru sebanyak 40 inovasi dengan 3 inovasi unggulan yaitu BABE.AMIN ( Pangan Bali Bebas Rhodamin), SI PROTON ( inovasi Sistem Pelaporan Progresif, Timeline Penyimpanan Database On Line) dan GEBYAR UMKM Bali (Gerakan Bersama Pelayanan Izin Edar untuk UMKM Obat dan makanan di Bali). Salah satu dari 3 inovasi tersebut yaitu SI PROTON berhasil meraih predikat 8 TOP Inovasi Pelayanan Publik Badan POM.
“Selain itu, pada 11 Desember 2024, BBPOM di Denpasar juga menerima Piagam Penghargaan atas tercapainya predikat WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hal ini tentu semakin memotivasi pegawai BBPOM di Denpasar untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik tetap prima dan berintegritas tinggi tanpa suap, korupsi, pungli dan gratifikasi serta tetap menjadi instansi yang akuntabel, bersih dan melayani,” jelasnya saat acara Bincang Santai dan Penganugerahan Media Award Tahun 2024 di Aula Bima BBPOM di Denpasar, Jumat (20/12/2024).
Lebih lanjut, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan, dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari produk pangan yang tidak memenuhi syarat, secara rutin Balai Besar POM di Denpasar melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Pengawasan intensif telah dilaksanakan mulai tgl 28 Nopember-1 Januari 2025.
Kepala BBPOM di Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni (tengah) saat menyampaikan informasi di acara Bincang Santai Bersama Media. (Tha)
Pengawasan difokuskan terhadap produk pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak (seperti kemasan penyok, kaleng berkarat, dll) di sarana peredaran pangan (importir/distributor, toko, grosir, supermarket hypermarket, pasar tradisional, para pembuat dan/ atau penjual parcel). Pengawasan ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota wilayah kerja oleh petugas BBPOM Di Denpasar bersama dengan petugas lintas sektor terkait (Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten/Kota setempat).
“Sampai dengan 18 Desember 2024 telah dilakukan pengawasan terhadap 37 sarana distribusi dengan hasil 30 sarana (81,08%) memenuhi ketentuan dan 7 sarana (18,92%) tidak memenuhi ketentuan, dengan jumlah temuan sebanyak 30 item (617 kemasan) terdiri dari 9 item, 200 kemasan (32,4%) produk kedaluwarsa dan 21 item, 417 kemasan (67,6%) produk pangan TIE dengan total nilai ekonomi Rp 28.801.273. Dalam pengawasan ini tidak terdapat temuan pada parcel dan tidak ditemukan produk pangan olahan dengan kemasan rusak. Bila dibandingkan temuan pengawasan tahun sebelumnya terdapat penurunan sarana yang tidak memenuhi ketentuan dari 23,7% menjadi 18,9%. Untuk temuan produk TIE juga terjadi penurunan dari 72,3% menjadi 67,6%, namun terjadi peningkatan jumlah produk kedaluwarsa dari 20,3% menjadi 32,4%,” ungkapnya.
I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menambahkan bahwa Indeks Kesadaran Masyarakat (IKM) di Bali terhadap obat dan makanan aman terus meningkat. IKM menandakan bahwa masyarakat semakin sadar (aware) dalam memproteksi diri serta memahami obat dan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Untuk itu pihaknya selalu mengingatkan agar masyarakat melakukan Cek KLIK saat berbelanja, baik secara online maupun offline.
“Cek KLIK yakni, cek Kemasan tidak ada yang bocor atau rusak. Selanjutnya cek Label untuk mengetahui data produsen. Cek Izin Edar juga sangat penting sebagai jaminan mutu keamanan dari pemerintah terhadap produk tersebut. Berikutnya cek Kadaluarsa agar terhindar dari produk tidak aman. Jadi awareness (kesadaran) inilah yang harus ditumbuhkan atau ditingkatkan, jangan sampai kita tergiur oleh diskon besar-besaran padahal produk tersebut sudah kadaluwarsa, itu misalnya, maka sangat penting melakukan Cek KLIK,” pungkasnya. (M-001)