Banyak Desa Adat Berminat Dirikan Tenten Mart, Berbasis Desa Adat dan Tidak Mematikan Warung Kecil

(Last Updated On: 22/06/2021)

GIANYAR-fajarbali.com | Saat ini banyak desa adat yang berkeinginan mendirikan Tenten Mart yang berbasis desa adat. Hal ini setelah Desa Adat Guwang mendirikan Tenten Mart dan mendapat perhatian dari desa adat lainnya.


Bendesa Adat Guwang, Made Karben Wardana, Senin (21/6/2021) kemarin mengakui kalau beberapa bendesa mengubungi dirinya terkait teknis pendirian Tenten mart. Bendesa Karben menjelaskan, Teten Mart yang bangun oleh Desa Adat Guwang merupakan program kerja sudah lama dari prajuru desa adat dalam perekomonian, untuk meningkatkan pendapatan desa desa adat. Dengan Perda nomor 4 tahun 2019, ada pasal yang singkron yakni Baga Utasaha Padruenan Desa Adat (BUPDA).

“Didalam Bupda itu ada disebutkan disebutkan beberapa unit usaha yang bisa menjalankan salah satunya minimarket,” jelasnya. 

Baca Juga :
Tiga Pengedar dengan 1.863 Butir Pil Koplo Diamankan, Disebut Dikendalikan Jaringan Lapas Kerobokan
Peringatan Bulan Bung Karno di Gianyar, Bersih-bersih di Pantai, Momentum Pembukaan Pariwisata di Bali

Disamping itu, kebijakan bupati yang tidak mengeluarkan izin toko berjejaringan, sehingga pihaknya semakin bersemangat. Terkait suplayer barang, Karben mengatakan, bekerja sama dengan pihak PT. Bali Sari Luwih. Karena pihaknya belum bisa mengelola minimarket secara profesional.

“Semua barang didistribusikan oleh pihak BSL ini, sebagai suplayer barang,” ungkapnya. Dipastikannya, harga yang ditawarkan bersaing dengan minimarket yang sudah ada. “Dan dipastikan tidak akan lebih murah dari harga barang diwarung milik warga di sekitar. Kami tidak ingin membuat warga yang memiliki warung merugi dan tersaingi,” jelasnya. 

Sementara dalam mendirikan Tenten Mart ini, pihak desa adat mengeluarkan sekitar Rp 700 juta. Sudah lengkap bangunan dan berisi barang. “Untuk modal diluar bangunan sekitar 250 – 300 juta. Sisanya itu modal bangunan. Semua ful tinggal dijalankan,” ungkapnya. 

Karben juga menyebut akan senang bila beberapa desa adat akan mendirikan took serupa. “Mudah-mudahan ini bisa, menjadi cotoh desa adat lain. Kami siap mebantu jika desa lain ingin kosultasi terkait kosep Tenten Mart ini,” Pungkas Karben Wardana. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Mantan Kasir Gereja GPIB Ditetapkan Sebagai Tersangka, Polda Dipraperadilkan

Sel Jun 22 , 2021
Dibaca: 14 (Last Updated On: 22/06/2021)DENPASAR-Fajarbali.com-Penetapan tersangka diikuti penangkapan dan penahanan Unun Hardinansi Neno yang dituduh melakukan penggelapan uang gereja GPIB Maranatha Denpasar sebesar Rp 289.070.875,- berbuntut panjang.  Save as PDF

Berita Lainnya