DENPASAR – fajarbali.com | Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Unwar 2024 yang dipimpin oleh Agus Darma Yoga Pratama dengan anggota tim I Gusti Ayu Dian Susanti, Ni Made Rai Juniariani telah melaksanakan program PKM dengan membantu salah satu kelompok UMKM di Kelurahan Kawan, Bangli yang memproduksi dan menjual beragam jajan tradisional Bali seperti timus, sumping labu, sumping pisang, klepet, bantal, pasung, kaliadrem, rengginang, reta, jali-jali, pisang goreng, gopel, dan dempul.
Ketua Kelompok Usaha Kawan, Ketut Sudiani, mengungkapkan ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh kelompoknya seperti kurangnya branding produk melalui pembuatan logo produk, kemasan, promosi media sosial dengan bahasa iklan yang menarik, dan terbatasnya peralatan.
Hal tersebut tentunya menyebabkan tidak bisa berkembangnya kelompok tersebut dalam hal pangsa pasar dan varian produk. Berdasarkan kondisi lapangan tersebut, maka tim pengabdian Unwar memfokuskan tiga program yang dijalankan selama kurang lebih 4 bulan yaitu pertama adalah pembuatan logo produk yang digunakan sebagai branding kelompok di media sosial maupun kemasan.
Selanjutnya adalah pelatihan pembuatan bahasa iklan yang menarik yang digunakan sebagai promosi di media sosial. Ke depan diharapkan kelompok jajanan ini dapat secara mendiri membuat konten kreatif dalam bentuk foto/video yang menarik calon konsumen.
Program kedua adalah pelatihan pencatatan arus kas keuangan yang selama ini tidak pernah dibuat padahal hal ini sangatlah penting dalam manajemen usaha untuk mengetahui berapa besar modal yang didapat dan berapa keuntungan yang diperoleh.
Ketiga adalah program bantuan peralatan kepada kelompok dalam bentuk pemberian kompor gas, tabung gas 3 kg, dan bahan-bahan pembuatan jajanan tradisional tersebut dengan harapan setelah pengabdian kelompok tersebut dapat meningkatkan pangsa pasar dan menghasilkan keuntungan lebih besar.
Ketua Kelompok menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan dan berharap kegiatan ini dapat berlanjut di kemudian hari. Begitu juga dengan anggota kelompok UMKM yang menyampaikan pandangan yang sama bahwa kegiatan seperti ini sangatlah penting dalam mendukung UMKM ke depan sehingga diharapkan sinergitas ke depam tetap terjaga walaupun program pengabdian berakhir. (rl)