Balita di Bugbug Diduga Kena Virus JE

AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Seorang anak yang berasal dari Desa Bugbug, Gede Eka W (5 tahun 10 bulan) putra semata wayang Wayan Sariada hanya bisa berada dalam pangkuannya. Pasalnya, anaknya yang masih duduk di bangku TK ini diduga terkena virus Japanese Enchephalitis (JE).

Bahkan, agar fokus merawat anaknya, Sariada pun terpaksa cuti kerja sementara waktu. Ditemui di rumahnya, banjar Dinas Griya,Desa Bugbug,kecamatan Karangasem, Wayan Sariada, Kamis (19/4/2018) kemarin mengatakan, dirinya terpaksa cuti kerja lantaran istrinya, Ni Komang Jasri Widiantari saat ini juga sedang hamil delapan bulan.

Sehingga, untuk keperluan anaknya hendak buang air, minum, dan bermain dirinyalah yang merawatnya. “Saya sudah libur kerja sebulan lebih untuk merawat anak,” ujarnya.

Karena dirinya tidak bekerja itu, praktis tidak ada penghasilan yang masuk, padahal selama ini dirinyalah yang menjadi tulang punggung keluarga karena istrinya juga tidak bekerja. Sementara kebutuhan anaknya sendiri perhari sekitar 200 ribu karena setiap 3 jam harus mengkonsumsi susu formula sekitar 50 gram. Jika dikalkulasi, perhari butuh susu formula 400 gram dengan harga susu per 400 gram 150 ribu. Belum lagi, kata Wayan Sariada kebutuhan pampers.

“Kalau bekerja dengan penghasilan Rp 1,2 juta mungkin bisa lebih ringan, tetapi saat ini sudah tidak bekerja lagi,” ujarnya.

Pengeluaranya akan bertambah karena setiap dua kali dalam Seminggu harus membawa anaknya kontrol ke RSUP Sanglah. Sekali kontrol, katanya juga memerlukan biaya untuk transpot sebesar Rp 500 ribu.  Meskipun, kata Sariada, untuk berobat sudah ditanggung oleh BPJS kesehatan yang diberikan perusahan tempatnya bekerja.

“Seminggu dua kali, yakni hari Selasa dan Kamis harus kontrol ke RSUP Sanglah,” ujarnya lagi. 

Selama ini, kata Sariada sangat dibantu olehh keluarga dan orang tuanya sendiri ataupun para tetangganya. Namun hal itu tentunya tidak bisa dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu, pihaknya berharap ada bantuan dari pihak ketiga untuk meringankan beban dirinya. “Sebagai orang tua, tentu ingin sang anak sehat, namun hasil diagnosa dari RS itu membuat kami sangat terkejut,” ujarnya lagi. (bud)

Scroll to Top