https://www.traditionrolex.com/27 Bali Perlu Contoh Jatim Dalam Tata Kelola Sampah - FAJAR BALI
 

Bali Perlu Contoh Jatim Dalam Tata Kelola Sampah

(Last Updated On: 19/06/2021)

SURABAYA-fajarbali.com | Persoalan sampah selalu menjadi permasalahan kompleks disetiap daerah, termasuk di Bali. Namun, beberapa daerah tergolong berhasil dalam melakukan penanganan sampah. Salah satunya Pemprov Jawa Timur.



Hal ini terungkap saat kunjungan Humas DPRD Bali ke Surabaya Jawa Timur dengan tema “Kemandirian Tata Kelola Sampah”. Dalam kunjungan tersebut yang diterima oleh Kepala Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis dan Infrastruktur Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur, Agus Sitjahjo menjelaskan, Pemprov Jawa Timur terus berupaya menyadarkan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. 

Salah satu upaya yang diterapkan adalah dengan menggelar Lomba Kebersihan tingkat kampung atau desa. Kegiatan tersebut diklaim efektif dalam penerapan tata kelola sampah. 

Baca Juga :
Dua Kecamatan di Klungkung Terbebas dari Covid-19, Enam Desa Masih Zona Kuning
Ditawari Jimat, Cincin Emas Milik Disabilitas Dirampas, Pelaku Mengaku Petugas Dinsos

Menurutnya, tak bisa dipungkiri jika selama ini masyarakat masih kesulitan dalam memilah sampah.  “Tata kelola sampah memang menjadi prioritas kami sejak awal. Sebab banyak masyarakat belum bisa memilah sampah baik dan benar dari rumah,” katanya, Rabu (16/06/2021).

Soal pemilahan sampah sendiri, Agus menyatakan bahwa saat ini telah diprogram dengan pembentukan Desa Berseri. Dimana, pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan pendampingan dalam proses pengolahan sampah.

“Masing-masing desa kami dorong agar masyarakatnya bisa perhatian lebih terhadap sampah,” ujarnya.

Hasilnya, program Desa Berseri dan pendampingan tersebut bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka pemilihan sampah. Terbukti dengan terpisahnya antara sampah organik dan non organik. 

“Sebanyak 60,94 persen sampah organik. Sementara melalui bank sampah yang anorganik dikelola. Selain itu kami lebih  banyak mengadakan lomba-lomba kebersihan setiap kampung dalam membangun kesadaran masyarakat mengelola sampah mandiri,” jelas dia.

Seperti yang dilakukan oleh Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. TPST yang berbasis kecamatan tersebut, mampu menampung sampah rumah tangga sekitar 8000 KK. Meski demikian, pemerintah menggandeng pihak swasta dengan sistem swakelola. 

Pengawas TPST di Desa Taman Komari menjelaskan, setidaknya ada 13 orang yang dipekerjakan dengan sistem borongan dan harian. Dijelaskan juga bahwa untuk sampah non organik juga ada yang dibawa ke TPST di setiap kecamatan. Sampah-sampah yang dibuang ke TPA merupakan sampah setelah disaring sebelumnya. Sehingga, pemanfaatan sampah itu pun dapat dimaksimalkan, baik yang bisa didaur ulang dan dijadikan pupuk.

Sementara itu, pimpinan rombongan Humas DPRD Bali yakni Kepala Bagian (Kabag) Persidangan Setwan DPRD Bali I Gusti Alit Agung Wikrama berharap masyarakat Bali bisa semakin memiliki kesadaran dalam melakukan pemilahan sampah secara mandiri.

“Saya berharap masyarakat Bali bisa teradvokasi dan teredukasi dalam pengelolaan sampah. Bagaimana pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir, termasuk di kecamatan,” katanya.

Menurutnya, pengelolaan sampah di Provinsi Jawa Timur bisa diterapkan di Bali. Terlebih penerapannya berbasis kecamatan dengan menggandeng pihak ketiga. “Sepertinya di Bali bagus juga kalau diterapkan seperti itu,” pungkasnya. (her)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Giri Prasta Buka Rembuk Garbasari Cegah Stunting di Badung, Komitmen Percepat Penanganan Stunting dan Gizi Buruk

Sab Jun 19 , 2021
Dibaca: 10 (Last Updated On: 19/06/2021)MANGUPURA-fajarbali.com | Bupati Badung Nyoman Giri Prasta secara resmi membuka acara rembuk garbasari stunting Kabupaten Badung tahun 2021 bertempat di Legian Beach Hotel, Rabu (16/6/2021).  Save as PDF

Berita Lainnya