https://www.traditionrolex.com/27 Badung Raih Penghargaan Ketahanan Pangan Terbaik II Nasional Tahun 2022 - FAJAR BALI
 

Badung Raih Penghargaan Ketahanan Pangan Terbaik II Nasional Tahun 2022

“Hingga kini, luas lahan pertanian atau lahan baku sawah 8.800 hektar, produksi gabah rata-rata dalam lima tahun terakhir sebanyak 114 ribu ton. Dari hasil produksi tersebut dihasilkan 65 ribu ton beras. Sementara kebutuhan rata-rata 54 ribu ton, jadi masih surplus rata-rata 4 ribu ton,” jelas Wijana.

 Save as PDF
(Last Updated On: 28/02/2023)

Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana usai menerima Penghargaan Indeks Ketahanan Pangan Terbaik Nasional tahun 2022, Selasa (28/2).

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | Pemerintah Kabaupaten Badung kembali berhasil meraih Penghargaan Indeks Ketahanan Pangan Terbaik Nasional tahun 2022 dengan nilai 91,29. Peraihan nilai ini meningkat dari tahun 2021, yaitu 89,38. Piagam Penghargaan diserahkan oleh Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapenas) Dr. Sarwo Edy bertempat di IPB International Convention Center Bogor Jawa Barat, Selasa (28/2).

Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana usai penyerahan penghargaan mengatakan, pemberian penghargaan IKP ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas komitmen dan kerja keras pemerintah daerah. Terutama dalam hal meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dan ketahanan pangan suatu wilayah. 

Menurutnya, ada beberapa indikator yang digunakan sebagai tolok ukur dalam indeks ketahanan pangan suatu daerah. Mulai dari ketersediaan pangan, luas lahan pertanian, akses transportasi, akses air bersih, konsumsi pangan rumah tangga, ketersedian pasar dan toko pangan. 

“Hingga kini, luas lahan pertanian atau lahan baku sawah 8.800 hektar, produksi gabah rata-rata dalam lima tahun terakhir sebanyak 114 ribu ton. Dari hasil produksi tersebut dihasilkan 65 ribu ton beras. Sementara kebutuhan rata-rata 54 ribu ton, jadi masih surplus rata-rata 4 ribu ton,” jelas Wijana.

Sementara Kepala Badan Pangan Nasional dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Utama Bapanas Dr. Sarwo Edy mengungkapkan, bahwa sistem informasi pangan dalam kondisi krisis pangan global saat ini sangat penting. Terutama untuk mendeteksi kerawanan pangan di suatu negara. Saat ini masih terdapat 74 daerah yg tergolong rawan pangan yg akan digarap oleh pemerintah. 

“Kualitas konsumsi pangan masyarakat sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan suatu daerah. Apabila skor pola pangan harapan meningkat maka indeks ketahanan pangan juga akan meningkat,” paparnya.W-004

 

 Save as PDF

Next Post

Ungkap Pembunuhan Cewek Michat, Kapolresta Dapat Penghargaan dari Wali Kota

Sel Feb 28 , 2023
Dinilai Melaksanakan Tugas Dengan Baik Dalam Menjaga Situasi Kamtibmas.
IMG_20230228_181612

Berita Lainnya