SINGARAJA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Kesulitan dalam penanganan kasus virus Corona (Covid 19) yang terjadi di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula akibat tranmisi local masih sangat dirasakan asal mulanya tersebar virus mematikan tersebut. Dengan adanya hal itu, pemerintah daerah Kabupaten Buleleng membangun peta Pengawasan Wilayah Setempat (PWS) guna melakukan pemantauwan terhadap perkembangan tranmisi local yang ada di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Gugsu Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang ada di Kabupaten Buleleng Nyoman Sutjidra, Senin (11/5/2020) sore.
Menurut Sutjidra, dari pelaksanaan pemantauwan dimana setelah dilakuakn tes sweb missal lanjutan yang ada di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula sebanyak 101masyarakat yang mengikuti dengan hasil terkonfirmasi positif Covid 19 satu orang. Dimana tutur Sutjidra satu orang yang terkonfirmasi positif tersebut merupakan masyarakat yang memiliki episien room dekat dengan PDP 21 dan PDP 18.
”Untuk penanganan tranmisi local yang terjadi di Desa Bondalem kita memang kesulitan mencari asal mula penyebaran virus tersebut namun kami terus melakukan pemantauwan dan bahkan kami juga telah melakukan peta PWS yang mana memudahkan kami melakukan pamantauwan dan bahkan kemarin setelah kami melakukan tes sweb missal dengan melibatkan sebanyak 101 orang masyarakat terdapat satu orang yang positif. Hal itu diakibatkan karena satu orang itu merupakan satu episien room dengan PDP 21 dan 18 yang kini telah menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas,”jelas Sutjidra. Terkait dengan hal itu, tutur Sutjidra pihak pemerintah daerah juga terus melakukan pemantauwan terhadap pasar-pasar tradisional yang lainnya dengan menerapkan protocol Covid 19.
”Adanya tranmisi local yang ada di Desa Bondalem kami juga telah melakukan pemantauwan terhadap semua pasar tradisional yang lainnya. Karena menurut kami hal itu sangat krodit dan kami terus terapkan protocol Covid 19 disemua pasar,”imbuhnya. Lebih jauh tutur pejabat yang memiliki latar belakang dokter itu pihaknya menilai untuk tranmisi local yang terjadi di Desa Bondalem dinilai masih namun hal tersebut dinilai sudah massif.”Kalau untuk tranmisi local masih ditemui namun semuanya itu sudah masih. Kami terus melakukan pemantauwan ke daerah karantina wilayah dan semuanya berjalan dengan baik namun kami masih juga menjumpai beberapa warga yang masih bandel tetapi sudah diberikan pemahaman,”akunya polos.
Terkait dengan PDP 21 yang bekerja sebagai pegawai koprasi dimana Sutjidra menuturkan telah melakukan tresing kepada semua masyarakat yang sempat menjalani kontak dengan yang bersangkutan dan dikatakan semua orang yang sempat dinilai kontak hasilnya negative dalam menjalani rapid test.”Memang yang bersangkutan merupakan pegawai koprasi dan kami juga telah berupaya melakukan trasing kepada masyarakat yang sempat kontak dengan PDP 21 dan hasil rapid testnya semuanya negative,”lanjutnya.
Dengan adanya tranmisi local dengan melakukan tes sweb lanjutan dengan jumlah 101 orang yang mengikuti dengan hasil satu orang terkonfirmasi positif, Sutjidra menilai kasus tranmisi local dapat ditekan dan diharapkan akhir Mei 2020 mendatang tranmisi local yang terjadi di Buleleng dapat diatasi.”Melihat dari hasil tes sweb lanjutan dengan 101 orang yang terjadi di Desa Bondalem dengan satu orang terkonfirmasi positif artinya pemerintah daerah telah dapat menekan terhadap tranmisi local yang terjadi dan harapan kami akhir Mei di Kabupaten Buleleng sudah tidak ada tranmisi local lagi,”harapnya.
Data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 48 orang, dengan rincian PDP Negatif enam orang, pasien yang di rawat di Buleleng hanya 15 orang, di rujuk ke RSUP Sanglah sebanyak enam orang dan sudah dinyatakan sembuh 21 orang. Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah tujuh orang.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 96 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau tiga orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 93 orang. Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 732 orang dan sudah selesai masa pantau 445 orang, karantina mandiri 285 orang, dan karantina di RS Pratama Giri Emas satu orang, OTG yang karantina di Hotel satu Orang. Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala).
Secara kumulatif berjumlah 3.007 orang dengan rincian 2.685 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 322 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 177 orang, TKI lainnya terdapat 73 orang, WNA satu orang, pulang dari luar negeri tiga orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 68 orang. (ags).