Awal Musim Hujan, Beberapa Wilayah di Gianyar Dilanda Bencana

Loading

GIANYAR - fajarbai.com | Mengawali musim hujan di akhir Tahun 2019, sejumlah wilayah di Gianyar mengalami bencana. Selain pohon tumbang juga terdapat longsor.  Hujan pada Minggu (15/12/2019) sore, mengakibatkan dua musibah. Mulai dari tembok rumah roboh di Blahbatuh dan tanah longsor di Tegalalang. Bencana ini tidak mengakibatkan korban jiwa, namun kerugian ditafsir mencapai Rp 50 juta.

 

 

Dari data yang didapat, tembok roboh terjadi di rumah seorang warga, I Wayan Balik Suasta (50) di Banjar Kebon Kaja, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh. Kejadian tersebut berawal saat hujan lebat disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 17.00 Wita di wilayah Blahbatuh. 

Diduga tembok yang berada di bale dauh (bangunan barat) korban kondisinya sudah tua, sehingga pondasinya telah kropos, terlebih lagi hujan dan angin kencang ini datang usai musim kemaru berkepanjangan. Dari musibah tersebut, kerugian material ditafsir mencapai Rp 50 juta.

 

Sementara tanah longsor terjadi di Banjar Pejengaji, Desa/Kecamatan Tegalalang, Minggu sekitar pukul 19.12 Wita. Longsoran setebal kurang lebih lima meter ini menutup akses jalan rumah warga. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar pun diturunkan untuk melakukan proses evakuasi. Kondisi kembali kondusif setelah pukul 22.05 Wita.

 

Untuk di Desa Manukaya Let, Kecamatan Tampaksiring, bencana rumah roboh mengakibatkan korban meninggal. Pada bencana ini, Dewa Gede Putra (47) meninggal dunia akibat terkena reruntuhan. Sedangkan 2 orang mengalami luka berat dan 5 lainnya mengalami luka ringan. “Korban meninggalkan istri dan tiga anak,” jelas Camat Tampaksiring, Made Swedia. Pihak BPBD dan Dinas Sosial sudah mendatangi lokasi guna memberikan bantuan. Dikatakan made Swedia, tembok rumahnya roboh karena tidak kuat menahan air hujan ang deras.

BACA JUGA:  Tabrak Pohon, Suzuki Swift Ringsek

 

Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya meminta masyarakat lebih waspada. Sebab saat ini merupakan peralihan antara musim kemarau dan pengujan, sehingga potensi bencana tak bisa dihindari. Pihaknya pun siap membantu masyarakat untuk langkah antisipasi bencana. Seperti memangkas pohon tumbang berpotensi bencana. “Mari sama-sama kita tingkatkan kewaspadaan,” ujarnya. Digjaya mengatakan, pihaknya juga telah melakukan peningkatan kapasitas anggotanya dalam menangai bencana. “Tim kami sudah dilatih untuk meningkatkan kapasitasnya dalam. Antisipasi bencana lebih harus diutamakan, untuk mengindari hal yang tak diinginkan,” harapnya kepada masyarakat.(gds).

 

 

Scroll to Top