https://www.traditionrolex.com/27 Arakan Ogoh-ogoh Viral di Medsos, Polisi Amankan Kelian Banjar Busung Yeh Kauh - FAJAR BALI
 

Arakan Ogoh-ogoh Viral di Medsos, Polisi Amankan Kelian Banjar Busung Yeh Kauh

(Last Updated On: 26/03/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Arakan ogoh-ogoh yang viral di media sosial (medsos) tepatnya di Banjar Busung Yeh Kauh di Jalan Gunung Soputan Denpasar Barat, Selasa (24/3/2020) sekitar pukul 17.30 Wita, tengah didalami Polresta Denpasar. 

 

 

Polisi sudah memeriksa penanggung jawab banjar yakni Kepala Lingkungan, Kelian Banjar dan Ketua Pecalang. Polisi juga masih mencari anak-anak yang mengarak ogoh-ogoh di TKP tersebut.

“Kelian Banjar I Ketut Mulia sudah diamankan dan diperiksa. Keterangannya masih didalami. Dia tidak kami tahan tapi wajib lapor,” ujar Direktur Ditreskrimum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan, pada Kamis (26/3/2020).

Kombes Andi menjelaskan dari hasil pemeriksaan Ketut Mulia yang tinggal di Jalan Batukaru Pemecutan Denpasar Barat itu mengaku tidak mengetahui adanya pengarakan ogoh-ogoh tersebut. 
“Kelian Banjar mengatakan tidak mengetahui arakan ogoh-ogoh. Ini masih didalami dan ditangani Polresta Denpasar,” ujar perwira melati tiga dipundak itu.

Dalam keterangannya ke Polisi, Ketut Mulia menjelaskan, pada Selasa (24/3/2020) sekitar pukul 16.00 Wita, pihak Banjar melaksanakan kegiatan Mecaru dan Meprani di Balai Banjar Busung Yeh Kauh yang diikuti oleh Kepala Lingkungan beserta Pemangku setempat.

Sementara Kepala Lingkungan menyarankan ogoh-ogoh milik pemuda STT Ika Sharma Busung Yeh berjumlah 1 buah agar dikeluarkan dari dalam Banjar supaya tidak menghalangi tempat sesajen (banten). Selanjutnya ogoh-ogoh tersebut ditempatkan di pinggir jalan.

Nah, selesai upacara, Kepala Lingkungan meminta para pemuda untuk memasukkan kembali ke dalam banjar, agar tidak menjadi tontonan dan menghalangi arus lalulintas.

Namun tak dianya, ketika upacara berlangsung, keluar ogoh-ogoh 
anak-anak berjumlah 3 buah yang sebelumnya ditempatkan di Gang I berwujud ogoh-ogoh binatang dan Gang V berwujud raksasa.

Melihat itu, Kepala Lingkungan beserta pecalang berusaha menghalau anak-anak tersebut agar ogoh-ogoh dikembalikan ke tempat semula. Tapi yang terjadi, saat menghalau ogoh-ogoh tersebut, pemuda STT yang posisinya berada persis dibelakang ogoh-ogoh atau tepatnya berada di dalam pintu masuk Banjar, sontak membunyikan gamelan baleganjur.

Akibatnya, situasi jalanan jadi macet. Sehingga ada warga yang merekam  arakn ogoh-ogoh tersebut dan mempostingnya ke medsos.

Keterangan terpisah, Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya membenarkan pihaknya sudah memeriksa penanggung jawab yakni Kepala Lingkungan, Kelian Banjar dan Ketua Pecalang di Banjar Busuh Yeh Kauh. “Pas kejadian kami sudah amankan dan periksa penanggung jawabnya. Keteranganya masih didalami ” ujarnya.

Kompol Anom mengaku heran karena sampai saat ini masih ada sebagian masyarakat yang tidak mematuhi aturan pemerintah Provinsi Bali terkait larangan arakan ogoh-ogoh pada malam pengerupukan, untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Corona (Covid-19).

“Ini sebagai efek jera kepada masyarakat lainnya yang tidak mematuhi aturan pemerintah,” tegas mantan Kapolsek Kuta Utara itu. (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ngotot Joging Pagi Saat Nyepi, Bule Amerika Terpaksa Dirantai Pecalang

Kam Mar 26 , 2020
Dibaca: 14 (Last Updated On: 26/03/2020)KUTA SELATAN – fajarbali.com | Tindakan tegas dilakukan pecalang Desa Adat Kampial Kuta Selatan, terhadap seorang wisatawan asing asal Amerika, pada saat Nyepi, Rabu (25/3/2020). Bule pria yang namanya dirahasiakan itu mencoba melawan dan ngotot pergi joging pagi saat Nyepi, sehingga terpaksa dirantai pecalang. Poto […]

Berita Lainnya