Save as PDF
Musyawarah Nasional VI Aptikom Tahun 2022, di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar (8/12).
DENPASAR – fajarbali.com | Ketua Umum DPP Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D mengaku akan terus berusaha memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) pada bidang teknologi, informasi dan komunikasi (TIK), terlebih dewasa ini merupakan masa transisi menuju digitalisasi pada setiap aspek kehidupan.
Menurutnya, sebagai akademisi pihaknya terus mempersiapkan dan berupaya memberikan pengetahuan, mengedukasi keterampilan terbaru bidang IT yang relevan dalam menyongsong generasi emas di tahun 2045.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Aptikom Tahun 2022 yang digelar di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Kamis (8/12).
Prof. Zainal Arifin mengatakan, pada masa yang serba canggih saat ini, beragam teknologi tercipta. Dengan demikian ia berpandangan bahwa dengan kecanggihan teknologi jangan sampai menjadi ‘budak’ teknologi.
“Kita tidak mau menjadi budak teknologi, melainkan kita harus menjadi master teknologi. Dalam artian setiap rupiah yang kita keluarkan untuk kebutuhan perangkat IT maupun program teknologi lainnya, kita bisa manfaatkan secara maksimal dalam memberdayakan teknologi itu sendiri” katanya.
Rektor ITB STIKOM Bali selaku tuan rumah penyelenggaraan Munas Aptikom 2022, Dr. Dadang Hermawan mengatakan kegiatan ini dihadiri 784 peserta Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer dari 38 provinsi di Indonesia.
Pertemuan ini, kata Dadang, terdapat tiga kegiatan yaitu Munas, International Conference dan Seminar Nasional dengan tema Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Masyarakat 5.0. Hal ini sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk melakukan percepatan transformasi digital.
“Karena teknologi sudah hadir di hadapan kita. Kita sudah dipaksa oleh alam, adanya pandemi bahwa penggunaan teknologi digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Aptikom siap menahkodai kecepatan transformasi digital ini. Di semua aspek kehidupan kita menggunakan teknologi bukan hanya literasi digital tapi untuk kehidupan bangsa,” jelasnya.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra menyatakan, dari sisi pemerintah harus segera bertransformasi digital. Sebab masyarakat telah terhubung dengan internet untuk komunikasi, bekerja, belajar, berbelanja dan untuk keperluan kehidupan sehari-hari.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah begitu hebatnya memberdayakan atau diberdayakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam berbelanja online. Teknologi kecerdasan buatan ini pun mengarahkan untuk berbelanja produk.
Press conference usai pembukaan Munas.
“Selain kita diberdayakan, sebenarnya kita bisa memberdayakan kecerdasan buatan dalam kehidupan produktif misalnya untuk membuat gambar dengan menyebutkan kata kunci sebagai media input” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Bali berharap, melalui Munas Aptikom dan pertemuan internasional, perguruan tinggi di Indonesia bisa membantu masyarakat meningkatkan kecerdasan generasi muda dalam mencapai generasi emas.
“Perguruan tinggi yang paling diminati sekarang adalah yang berbasis informasi teknologi. Diharapkan dapat membantu pemerintah daerah memperbaiki kinerja dan sistem pelayanan sesuai tuntutan zaman,” imbuhnya. (rl)
Save as PDF