Antisipasi Varian Baru Virus Covid-19, Prokes dan Vaksinasi Wajib Dilakukan

(Last Updated On: 16/07/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Sejak beberapa waktu lalu, di Indonesia tengah ramai dibicarakan tentang virus Covid-19 varian baru yakni Delta sebagai varian dengan tingkat penyebaran yang luas dan cepat. 


Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik RSUP Sanglah, Denpasar dr. Luh Inta Prilandari. Sp.MK, menjelaskan virus Covid-19 varian Delta ini sebenarnya adalah virus Covid-19 yang sebelumnya dikenal dengan nama virus Covid-19 asal India dengan kode B1617.

“Nama Delta sendiri ditetapkan oleh WHO supaya mempermudah identifikasi dari virus Covid-19 itu sendiri,” jelasnya.

Dr. Inta menyebutkan identifikasi virus Covid-19 ini sangat diperlukan untuk mengkatagorikan penyebaran dan sifat dari virus covid-19 ini. Untuk statusnya sendiri, dr. Inta menyebutkan varian Delta ini digolongkan sebagai virus yang penyebarannya perlu diperhatikan atau sering dikenal dengan nama varian of concern.

Sebelumnya ada empat varian yang menjadi perhatian adalah virus asal Inggris (virus corona B.1.1.7) yang saat ini dikenal dengan nama virus covid-19 varian Alfa, virus covid-19 asal Afrika Selatan (varian B.1.351) saat ini dikenal dengan nama varian Beta dan varian Brasil (varian B.1.1.28.1 atau P1) atau saat ini dikenal dengan nama varian Gamma. Keberadaan virus varian Delta ini kemungkinan memang sudah ada.

Baca juga :
Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Anjungan Cerdas Dipersiapkan Jadi Tempat Isolasi
Lampu Penerangan Jalan selama PKKM Darurat Dipadamkan

“Hal ini tidak terlepas dari tingginya mobilitas manusia dan barang sejak beberapa bulan lalu serta prilaku masyarakat yang mulai abai dengan prokes,” terangnya.

Diuraikan dr. Inta tingkat infeksi dari virus Delta ini memang lebih cepat dibandingkan virus induknya yang ditemukan di Wuhan. Namun ditegaskan dr. Inta, infeksi yang disebabkan tidak dalam hitungan detik. Virus ini memang memiliki kemampuan infeksi dan penyebaran lebih cepat karena karakter dari spike virus Delta ini bersifat terbuka.

  “Protein spike (bagian virus yang jika dilihat dengan alat berbentuk seperti paku- paku yang menancap pada permukaan virus), ini sifatnya terbuka, sehingga memudahkan virus ini membentuk ikatan yang kuat dengan sel dalam tubuh manusia,” imbuhnya.

Ikatan yang kuat inilah yang membantu virus SARS- COV2 untuk menginfeksi sel inangnya ke cakupan yang lebih luas. Sehingga daya sebar virus ini lebih cepat di dalam tubuh manusia sebagai inangnya dan bisa ditularkan melalui kontak dromplet langsung.

“Untuk mencegah terpaparnya virus Covid-19 jenis apapun, sudah sewajibnya kita taat akan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi 2 kali agar imun tubuh dapat terbentuk lebih kuat,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Sedana Arta Instruksikan Semua Sekolah Di Bangli Dilarang Lakukan Pungutan

Jum Jul 16 , 2021
Dibaca: 6 (Last Updated On: 16/07/2021)BANGLI-fajarbali.com | Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dengan tegas menginstruksikan kepada para komite sekolah dan kepala sekolah TK, SD dan SMP di Kabupaten Bangli untuk tidak melakukan pungutan apapun terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2021/2022. Instruksi tersebut diterbitkan untuk mewujudkan tata […]

Berita Lainnya