AMLAPURA – fajarbali.com | Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan masker dari masyarakat, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM) Karangasem mengumpulkan para pengusaha yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD). Totalnya, diskop UMKM baru mendata tujuh pengusaha. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi, dan UMKM Karangasem, I Nengah Toya, Selasa (7/4/2020) .
Menurutnya, pendataan pengusaha untuk memenuhi permintaan diskop UMKM Provinsi Bali,terkait permintaan data usaha yang memproduksi APD, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan daerah menyiapkan APD jika ada lonjakan permintaan. Di Karangasem sendiri, pihaknya baru bisa melakukan pendataan sebanyak tujuh pengusaha. “Mereka kita data, termasuk berapa pcs kemampuan produksinya,” ujar Nengah Toya.
Dikatakan Nengah Toya, pengusaha yang didata sebagian besar merupakan pengusaha lokal yang selama ini mereka sebagai penjarit. Namun karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan masker, dan masker langka di pasaran, para pengusaha jarit ini beriniatif membuat masker. “Atas inisiatif sendiri sementara karena penyebaran virus corona membuat masker yang diperuntukan kepada masyarakat,” ujarnya lagi.
Dikatakanya, masing-masing penjarit bisa membuat masker sampai 1.300 Pcs setiap harinya. Pihaknya hanya melakukan pendataan pengusaha yang memproduksi masker saja. Untuk kelanjutanya, misalnya pembelian masker ditugaskan kepada OPD yang membidangi. “Untuk pengadaan maskernya, ditugaskan kepada OPD yang membidangi, tugasnya mendata berapa jumlah pengusaha, dan kapasitas produksinya,” ujarnya lagi. (bud).