Anjing Ngamuk, Gigit Belasan Warga di Pegending, Dibuang ke Jurang, Distan Gagal Ambil Sampel

Loading

SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Kurang dari sebulan setelah kasus gigitan anjing di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung kini kejadian serupa kembali terulang di Lingkungan Pegending, Keluarahan Semarapura Kauh, Minggu (9/5/2021).

Tercatat selama dua hari, 11 orang di wilayah tersebut digigit anjing yang mendadak agresif dan secara membabi buta menyerang warga. Upaya jajaran Dinas Pertanian untuk mengambil sampel anjing itupun gagal. Lantaran anjing liar yang dipungut oleh salah seorang warga tersebut sudah lebih dahulu dibunuh lalu mayatnya dibuang ke jurang.

Baca Juga :
Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, BBPOM Sidak Makanan Takjil Untuk Buka Puasa
Desa Kertha Mandala, Berharap Program Penanggulangan Dampak Covid-19


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida menjelaskan, anjing yang menggigit 11 orang warga Lingkungan Pegending itu awalnya adalah anjing liar. Namun, sekitar 4 atau 5 bulan yang lalu, ada salah seorang warga yang memelihara. Hanya sebatas memberi makan jika anjing itu datang ke rumah warga tersebut.

Nah, dikatakan sejak beberapa hari lalu, anjing itu sempat menghilang. Kemudian kembali muncul dalam kondisi yang lebih agresif. Puncaknya pada Sabtu (8/5/2021), anjing tersebut mengigit 8 orang warga sekitar. Lalu keesokan harinya, Minggu (9/5) korban bertambah, sebanyak 3 orang dilaporkan tergigit lagi.

"Ceritanya ini anjing liar awalnya, tidak diketahui datang dari mana, karena terlihat di sana jadi dipelihara oleh warga. Dipelihara hanya dikasi makan saja. Beberapa hari ini pernah menghilang dan balik lagi dengan kondisi yang lebih agresif," ujar IB Juanida sesaya menduga anjing tersebut sempat kontak dengan anjing rabies yang ada di wilayah Tihingan.

Mengingat lokasi Lingkungan Pegending yang cukup dekat dengan Desa Tihingan. Disampaikan, setelah mendapat laporan terkait kejadian itu, IB Juanida sudah langsung menerjunkan timnya ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan mengambil sampel.

Sayangnya, setiba di lokasi, ternyata anjing tersebut sudah dibunuh oleh warga. Sedangkan mayatnya dibuang ke jurang yang di dasarnya terdapat aliran sungai deras. Sehingga tim gagal mengambil sampel otak anjing tersebut untuk diuji lab. Meski demikian, IB Juanida mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan juga Kaling setempat, agar memastikan seluruh warga yang tergigit bisa mendapat VAR.

"Mayat anjingnya sudah sempat kami cari tapi tidak ketemu. Jurangnya dalam sekali dan alur air deras sekali. Tadi kami berusaha, dengan harapan siapa tahu mayat anjingnya nyangkut, tapi tetap tidak ketemu. Karena kondisi seperti itu, jadi kita masukan kategori ajing liar yang tidak terdeteksi. Tapi 11 orang yang tergigit sudah ke puskesmas dan sudah mendapat VAR," ucapnya.

Sementara untuk mengantisipasi terhadap kasus serupa, Senin (10/5/2021), jajaran Dinas Pertanian berencana kembali turun ke lokasi. Yakni untuk melakukan penyisiran anjing lain yang kemungkinan sempat kontak dengan anjing yang mengigit 11 warga tersebut. Di samping juga akan melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing di sekitar lokasi. Hal ini dilakukan mengingat hingga saat ini lingkungan Semarapura Kauh masih masuk dalam kategori zona merah rabies.

"Besok pagi jam 09.00 Wita kita menyisiran ke anjing lain. Semarapura Kauh ini masih zona merah rabies," imbuhnya.

Lebih lanjut, sebagai upaya antisipasi jangka panjang, IB Juanida juga mengingatkan masyarakat untuk memberikan vaksin kepada anjing peliharaannya. Kalaupun terlewat saat program vaksinasi anjing secara massal, pemilik anjing dikatakan masih bisa mencarikan anjingnya vaksin. Yakni dengan mendatangi langsung Poskeswas-poskeswan di desanya masing-masing. Pelayanan vaksinasi anjing ini dipastikan berjalan sepanjang tahun dan tentunya gratis.

Diberitakan sebelumnya, 4 orang warga Dusun Tihingan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung digigit anjing, Sabtu (17/4/2021). Peristiwa itupun membuat warga sekitar resah. Lantaran anjing yang menggigit sebelumnya dikenal jinak, namun tiba-tiba menjadi agresif dan menyerang sejumlah warga.

Warga yang tergigit tiga diantaranya sudah dewasa, dan satu orang merupakan anak-anak. Mereka digigit di waktu dan lokasi yang berbeda. Kemudian, saat dilakukan uji lab terhadap sampel, hasilnya anjing yang mengigit warga tersebut dipastikan positif rabies. (dia)
Scroll to Top