’AMAN’ Sudah Kantongi 275 Banjar Kebulatan Tekad

(Last Updated On: )

GIANYAR-fajarbali.com | Paket AMAN (Agus Mahayastra-Agung Mayun) sampai masa kampanye 20 Maret lalu sudah mengantongi 275 banjar yang melakukan kebulatan tekad. Selain 275 banjar, Paket AMAN juga sudah melakukan pergerakan melalui simakrama baik di desa adat dan banjar-banjar yang ada di Kabupaten Gianyar.

Hal ini disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan Paket AMAN, Wayan Raharja (20/3/2018) lalu. “Sampai saat ini sebanyak 275 banjar sudah melakukan kebulatan tekad, baik di banjar ataupun di desa pakraman,” jelas Wayan Raharja di Posko Pemenangan Paket AMAN.

Disebutnya, jadwal kampanye Paket AMAN sendiri sudah penuh sampai akhir Maret ini, bahkan menurutnya masih banyak warga ataupun banjar yang masih antre untuk dikunjungi Paket AMAN. Untuk mendapat giliran dikunjungi paket AMAN inipun, ada banjar yang berebut jadwal agar mendapat giliran di awal. Namun Tim Paket AMAN membuat strateginya bertemu dengan masyarakat dikelompokkan per kecamatan, sehingga dalam sehari bisa bertemu konstituen pada empat titik.

“Kampanyenya dikelompokkan per satu kecamatan untuk beberapa titik, sehingga dengan strategi ini bisa menghemat waktu,” bebernya.

Dijelaskan Raharja selama melakukan kampanye, masyarakat sendiri lebih banyak menginginkan program kesehatan gratis. Program ini menurutnya sangat diharapkan oleh masyarakat, utamanya pada Program JKN. Program lainnya yang diminati masyarakat adalah program untuk desa pakraman.

Pada program ini diharapkan pemerintah bisa membantu terkait perbaikan pura, bale banjar atau fasilitas lainnya yang berhubungan dengan desa pakraman. Program ini termasuk juga bantuan kepada desa pakraman untuk upacara manusa yadnya seperti metatah missal, ngaben massal dan insentif buat pemangku. “Sebagian program sudah dilaksanakan pada masa Bupati Agung Bharata-Agus Mahayastra, sehingga program ini tinggal penyempurnaan,” tambahnya.

Sementara itu, Paket Kertha-Maha (Tjokorda Raka Kertyasa-Pande Maharani) selain melakukan kampanye ke banjar-banjar, juga lebih memilih melakukan pendekatan dengan dor to dor. Tjokorda Raka Kertyasa sendiri juga memiliki kesibukan tersendiri, selain dirinya sebagai keluarga Puri Ubud, menjadi Bendesa Agung Desa Pakraman Ubud dan selaku kandidat. “Tidak ada yang sulit, kalau soal waktu, di rumah tangga saja saya kurang waktu, namun saya berusaha memenuhi semua undangan untuk bertemu dengan masyarakat,” jelas Cok Ibah. Pada kesempatan simakrama dan kampanye bertemu masyarakat, Cok Ibah menyebutkan selalu memberikan pesan adat dan budaya.

“Pendidikan adat dan budaya harus mulai ditanamkan sejak dini, termasuk untuk kegiatan social kepada anak-anak, mengingat tanggung jawab kedepan ada di pundak mereka,” bebernya.

Ketua Tim Pemenangan Kertha-Maha, Ida Bagus Nyoman Rai menyebutkan timnya sendiri tidak menggunakan pola kebulatan tekad. Baik Paslon dan Tim selalu menyampaikan program kepada masyarakat untuk meninta dukungan pada hari pencoblosan nanti. “Kita tidak lagi menggunakan pola itu, namun lebih kepada penyampaian program,” jelasnya. Selain sosialisasi dilakukan oleh paslon sendiri, anggota DPRD dari partai pendukung seperti Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKPI terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. (sar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Lumpuh Sejak Usia 7 Tahun, Meiyani Dua Minggu Sekali Harus Ganti Selang Kencing di Rumah Sakit

Rab Mar 21 , 2018
(Last Updated On: )AMLAPURA-fajarbali.com | Hanya mampu berbaring, tanpa bisa beraktivitas bahkan untuk sekadar buang air kecil pun sudah tidak mampu sehingga hanya mengandalkan bantuan dari orang lain.

Berita Lainnya