Alkohol dan Gangguan Hati: Hubungan yang Perlu Diperhatikan

IMG-20250211-WA0005
dr. Paulina

ALKOHOL adalah salah satu zat yang sering dikonsumsi dalam berbagai situasi sosial, seperti pertemuan, pesta, atau bahkan sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari.

Namun, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif yang besar bagi kesehatan tubuh, salah satunya pada organ hati.

Hati adalah organ tubuh yang vital berfungsi untuk menyaring racun, menghasilkan empedu untuk mencerna lemak, dan mengatur metabolisme tubuh. Namun sayangnya, hati juga menjadi organ yang paling rentan terhadap kerusakan akibat alkohol.

Ketika alkohol dikonsumsi dalam jumlah besar atau secara berlebihan, ia dapat menyebabkan berbagai gangguan pada hati.

Berikut ini adalah beberapa gangguan hati yang dapat terjadi karena konsumsi alcohol berlebihan:

1. Steatosis Hepatis (Fatty Liver)

Steatosis hepatik, atau lebih dikenal dengan istilah penyakit hati berlemak, terjadi ketika lemak mulai menumpuk di dalam sel-sel hati.

Pada tahap awal, kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun jika terus berlanjut tanpa pengobatan atau pengurangan konsumsi alkohol, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih serius.

Penyakit hati berlemak terkait alkohol sering ditemukan pada individu yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan dalam jangka panjang.

Meskipun penyakit ini dapat membaik dengan berhenti mengonsumsi alkohol, jika dibiarkan, penumpukan lemak yang berkelanjutan dapat menyebabkan peradangan hati yang lebih parah.

2. Hepatitis Alkoholik

Hepatitis alkoholik adalah peradangan hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Kondisi ini dapat berkembang dengan cepat dan berpotensi menyebabkan kerusakan hati permanen.

Gejala dari hepatitis alkoholik meliputi kelelahan, mual, muntah, nyeri perut, dan jaundice (warna kulit dan mata menguning).

Hepatitis alkoholik biasanya terjadi setelah bertahun-tahun mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak, tetapi beberapa individu dapat mengembangkan kondisi ini meskipun tidak mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang sangat tinggi. Penyakit ini bisa berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.

BACA JUGA:  Bupati Mahayastra Pimpin Penyemprotan Disinfektan

3. Sirosis Hati

Sirosis hati adalah tahap lanjutan dari kerusakan hati yang disebabkan oleh alkohol. Ini adalah kondisi di mana jaringan hati sehat digantikan dengan jaringan parut (fibrosis), yang mengganggu fungsi hati.

Sirosis dapat berkembang perlahan, dan gejalanya mungkin tidak muncul sampai kerusakan hati sudah sangat parah.

Pada sirosis hati, kemampuan hati untuk membersihkan racun dan menghasilkan protein penting sangat terganggu.

Tanpa pengobatan yang tepat, sirosis bisa berujung pada gagal hati, yang dapat mengancam jiwa. Orang yang mengalami sirosis hati mungkin memerlukan transplantasi hati untuk bertahan hidup.

4. Kanker Hati

Konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati (karsinoma hepatoseluler). Kanker hati seringkali berkembang setelah bertahun-tahun peradangan dan kerusakan hati yang disebabkan oleh alkohol.

Kanker hati mungkin sulit dideteksi pada tahap awal, dan sering kali hanya terdiagnosis pada tahap yang lebih lanjut, ketika pengobatan sudah lebih rumit. Faktor risiko lain, seperti infeksi virus hepatitis, dapat memperburuk efek dari konsumsi alkohol terhadap hati.

Untuk menjaga kesehatan hati dan mencegah gangguan hati terkait alkohol, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Batasi konsumsi alkohol

Menjaga pola konsumsi alkohol adalah cara terbaik untuk melindungi hati. Pada umumnya, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu atau dua gelas alkohol per hari, tergantung pada jenis kelamin dan kondisi kesehatan seseorang.

2. Berkonsultasi dengan dokter

Jika Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol secara teratur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan hati dan mendeteksi masalah sejak dini.

3. Berhenti minum alkohol

Bagi mereka yang sudah mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, berhenti sepenuhnya mengonsumsi alkohol adalah langkah paling efektif untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada hati.

BACA JUGA:  Tim Yustisi Terus Gencarkan Pendisiplinan Prokes PPKM Level 4

4. Gaya hidup sehat

Mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu mendukung fungsi hati dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hal ini menekankan bahwa, alkohol, meskipun dapat dinikmati dalam jumlah sedang, memiliki dampak buruk pada hati jika dikonsumsi secara berlebihan.

Gangguan hati akibat alkohol, mulai dari penyakit hati berlemak hingga sirosis dan kanker hati, dapat mengancam kesehatan dan kehidupan seseorang.

Dengan menjaga pola konsumsi alkohol yang sehat dan rutin memeriksakan kesehatan, risiko terkena gangguan hati dapat dikendalikan.

Penulis: dr. Pauliana, Dokter Umum RS Fatima Ketapang.

Scroll to Top